Yogyakarta, 25 Oktober 2024. Dalam rangka kegiatan kajian diskusi Pedidikan yang diselenggarakan HMPS Pendidikan Agama Islam Univesitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, berlangsung di Kampus 6 Wates dengan mengangkat tema “Pahlawan di Balik Meja”. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Pendidikan Agama Islam berbagai Angkatan mulai 2022, 2022, 2033, dan 2024 serta di buka secara umum. Diharapkan dengan adanya kegiatan diskusi seputar pendidikan ini, tujuannya agar mahasiswa dapat menambah wawasan terkait isu terkini Pendidikan Islam, melatih kemampuan dalam berpikir kritis serta melatih kemampuan mahasiswa dalam Public Speaking.
Dalam penuturan Dr. Yusron Masduki, S.Ag., M.Pd.I sebagai pemateri dalam diskusi menyampaikan tentang pemahaman tentang keberadaan pahlawan di Indonesia, yakni kita tinggal di daerah yang banyak melahirkan pahlawan, jadi perlu dipahami bahwa ada 2 tipe pahlawan yang ada di Indonesia, yaitu: Pertama, Pahlawan Pegang Senjata. Bahwa pahlawan ini menggunakan senjata dalam memerangi lawan seperti Pangeran Diponogoro dan pattimura; Kedua, Pahlawan di Balik Meja. Pahlawan seperti ini dapat dimaknai dengan orang yang berjuang dalam memberantasi kebodohan dan diberikan juluk tanpa tanda jasa yaitu guru atau tenaga pendidik sehingga julukan ini dimaknai karena jasa-jasanya yang besar bagi bangsa dan negara. Guru dapat melahirkan semua profesi namun tidak banyak yang berkeinginan menjadi guru dengan segala pertimbangan yang ada.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Agama Islam di berbagai angkatan terutama mahasiwa yang ada di kampus 6 Wates dan dihadirkan perwakilan alumni PAI UAD Angkatan 2019 yaitu Nadya Erchan, S.Pd dan pemateri dalam diskusi kali ini merupakan salah satu dosen PAI UAD yaitu Dr. Yusron Masduki, S.Ag., M.Pd.I. kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang Ahmad Dahlan 1 yang ada di kampus 6 Wates pada hari Jum’at. 25 Oktober 2024. Dalam diskusi ini terdapat beberapa kegiatan yang diawali dengan pengenalan pemateri, penyampaian materi lalu dilanjutkan dengan tanya jawab seputar Pendidikan lalu diakhir acara ditandai dengan foto bersama sebagai dokumentasi dari kegiatan diskusi. Kegiatan ini ditutup dengan pemberian sertifikat penghargaan sebagai pemateri.
Dalam paparanya, dapat disimpulkan bahwa keberadaan mahasiswa mampu menjunjung nilai-nilai dari pejuang seorang guru dikenal dengan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, sering disematkan oleh guru, yang seolah-oleh guru itu sebagai sosok “Umar Bakri“ seperti yang dipopulerkan oleh Iwan Fals, yakni sebagai sosok guru yang sederhana, guru yang sahaja, guru yang tawadhu, istiqomah, yang dilukiskan sosok tokoh yang naik “Sepeda Onthel”, yakni sosok guru yang betul-betul ilmuwan, sehingga menjadi sosok manusia yang dijadikan panutan, seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tutwuri Handayani.