Segudang pahala dan setumpuk keutamaan telah tersaji bagi mereka yang gemar sholat subuh berjama’ah. Selepas kita mengistirahatkan tubuh dimalam hari dan Allah Ta’ala menjadikan tidur kita nyenyak, pulas dan rasa capek pun hilang maka kewajiban kita adalah bersyukur atas nikmat tersebut. Bangun dalam keadaan segar dan sehat merupakan nikmat dari Sang Pengatur alam ini. Diantara cara bersyukur kepada Allah Ta’ala yaitu dengan bersemangat melaksanakan perintah-Nya dan mengagungkan syi’ar agama islam serta berusaha menjauhi apa yang telah dilarang-Nya. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam memberikan motivasi untuk umatnya melalui sabdanya sebagaimana hadits-hadits berikut ini, agar ummat islam mengamalkan sholat subuh :
1. Sholat subuh penyebab masuk surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
2. Sholat subuh perisai dari api neraka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
3. Berada di dalam jaminan Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
4. Sholat subuh berjama’ah bernilai shalat semalam suntuk.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
5. Bahkan para Malaikatpun menjadi saksi.
Allah Ta’ala berfirman,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)
Ya, memang pahala dan keutamaan bagi siapa saja yang melaksanakan telah dipersiapkan. Hanya saja kita terkadang menutup mata dan menutup hati hingga rasa semangatpun memudar. Terdengar adzan subuh seolah tak mendengarkannya. Lebih memilih bantal, guling, kasur empuk dan selimut dari pada berjuang melawan dinginnya udara dan air. Ada apa gerangan? Jangan-jangan hati ini telah membatu dan semangat berapi-api untuk mengagungkan syiar islam telah padam. Allahul musta’an.
Alkisah hidup dizaman Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam, selain para sahabat yang mulia rodliallahu ‘anhum hidup pula manusia dengan julukan kaum munafiq. Mereka adalah kaum yang jahat, menampakkan keislamannya namun hatinya dipenuhi kebencian dan permusuhan. Mereka tatkala berbuat kebajikan atau amal sholeh sering kali dipamer-pamerkan, ibadahnya penuh riya’, sum’ah dan tipudaya. Tatkala sebuah amal ibadah yang tidak dilihat oleh manusia maka mereka berat untuk melakukannya. Sholat subuh di zaman Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam berbeda dengan zaman sekarang. Dahulu tidak ada listrik dan tidak ada penerangan yang memadai menyebabkan kaum munafiq tidak hadir sholat subuh maka tidak ada manusia yang mengetahuinya. Oleh karenanya kaum munafiq merasa berat untuk melaksanakan sholat subuh. Hal ini sebagaimana sabda baginda Rasul Shollallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Jadi, kepada saudara-saudaraku seiman takutlah ancaman menjadi munafik. Label munafik itu simbol kedurhakaan dan pembangkangan kepada Allah Ta’ala. Label munafik akan tersematkan akibat seseorang meremehkan, tidak ada perhatian, menyia-nyiakan bahkan meninggalkan sholat subuh. Padahal sholat subuh, terutama berjama’ah di masjid keutamaannya sangat menggiurkan.
Menjadi pejuang subuh nan tangguh
Yuk, kita rubah pola hidup kita agar hidup kita lebih tertata rapi dan teratur. Bukan masalah bisnis saja yang butuh ilmu manajemen, hidup kita pun butuh ilmu manajemen agar kita bisa bijak memanaje, mengatur dan menghargai waktu. Alasan sibuk, kerjaan banyak, kejar lemburan, atau urusan dunia lainnya yang mengakibatkan sering begadang, tidur sudah larut malam kemudian pada waktu subuh tidak sanggup untuk bangun. Begitu pula orang tua kadang terlalu memanjakan anaknya, ia enggan membangunkan anak-anaknya dengan alasan kasihan sehingga tidak menunaikan sholat subuh. Marilah kita menjadi pejuang sholat subuh nan tangguh. Makmurkanlah masjid dan musholla yang ada di lingkungan kita.
Semoga menginspirasi dan bermanfaat.
(Gunawan Febriyanto – Kabid. Dakwah PDPM Kab. Magelang)
terima kasih atas pencerahannya
Sama-sama, terima kasih atas kunjungan di situs suryagemilangnews.com. Jangan kapok ya.😁
Terima kasih… sangat bermanfaat!!