Suryagemilangnews.com, Magelang. Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten Jawa Tengah dan Kabupaten Sleman di DIY sampai tanggal 13 September 2018 masih berstatus waspada level II. Sejak di tetapkan naik ke Level Waspada pada 3 Agustus 2018 oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Tekhnologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Merapi masih menunjukkan aktivitas vulkanisnya walau masih dalam intensitas rendah.

Berdasar pada status tersebut, maka rekomendasi dai BPPTKG masih belum berubah bahwa radius 3 KM dari puncak masih harus steril dari aktifitas penduduk sekitar. Hal ini di sampaikan oleh Kasi Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso.
Aktifitas gunung berapi teraktif di Indonesia ini juga masih terus di pantau oleh BPPTKG Yogyakarta, aktifitas terbaru adalah terbentuknya kubah lava Merapi yang teramati sejak 18 Agustus 2018. Kubah lava pertama yang teramati tersebut tercatat dengan panjang 55 meter dan lebar sekitar 25 meter. Munculnya kubah lava ini adalah awal dari fase erupsi magmatik yang sebeumnya beberapa kali Merapi berada pada fase erupsi freatik.
Pada rilis terbaru dari akun twitter @BPPTKG, kubah lava ini mengalami peningkatan dengan level rendah. Analisis morfologi kubah lava #merapi 18 Agustus – 12 September 2018, volume kubah lava 101rb m3 laju pertumbuhan 4.300 m3/hari. Tingkat Aktivitas Waspada (Level 2) @KementerianESDM @kabargeologi @BNPB_Indonesia, cuit akun tersebut.
Kesimpulan dari pengamatan tersebut antara lain bahwa saat ini Merapi sudah pada fase erupsi magmatik dengan sifat eflusif, radius aman dari puncak adalah 3 KM bebas dari aktifitas warga, dan warga di sekitaran merapi terutama pada Kawasan Rawan Bancana 3 untuk tetap waspada, tidak perlu panik dan selalu merujuk pada sumber informasi yang kredibel, jangan mudah termakan informasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Menyikapi dari status tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Magelang terus berkoordinasi dengan pemerintah dan menyiapkan seluruh potensi relawan Muhammadiyah yang dimiliki. Pemantauan aktifitas Merapi terus dilakukan oleh relawan Muhammadiyah dan menyiapkan segala sesuatunya apabila memang diperlukan. (hkn)