SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari menyebut fenomena populisme keagamaan jadi tantangan gerakan Muhammadiyah masa kini. Karena itu, Muhammadiyah harus bersikap, dan merubah strategi dakwah.
“Dakwahnya harus menyegarkan, yang ramah teknologi,” katanya, Selasa, (14/6/2022).
Jumari menyebut, Muhammadiyah senantiasa melaksanakan dakwah Islam Amar Makruf Nahi Mungkar yang mencerahkan, menggembirakan, dan berkemajuan. Konsekuensinya tidak tabu pada perubahan. Namun tetap berkiblat pada kebaikan-kebaikan, yakni norma agama dan norma sosial.
“Sebagai sebuah gerakan, dan untuk tetap bermanfaat bagi masyarakat, maka Muhammadiyah senantiasa beradaptasi dengan perubahan zaman,” tuturnya.
Ia harap, populisme keagamaan tidak merasuk pada jiwa-jiwa Muhammadiyah. Ia mengimbau kepada warga Muhammadiyah, agar tidak menunggangi Muhammadiyah untuk kepentingan tertentu, dan memburu keuntungan sesaat.
“Semua dai Muhammadiyah harus istikomah berdakwah dengan tulus, bukan modus. Persyarikatan sebagai institusi menjadi media yang mencukupi untuk selamat dari terjerumus dalam ambisi pribadi,” paparnya.
Lalu bagaimana dengan arah gerakan Muhammadiyah di Kabupaten Magelang ? Jumari memberi ketegasan, PDM Kabupaten Magelang tetap semangat mendakwahkan risalah Islam dengan bijaksana dan memperhatikan kearifan lokal. “Muhammadiyah tidak reaktif, tetapi proaktif dan kreatif,” pungkasnya. (van)