Suryagemilangnews.com, Pandeglang – Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah yang juga sekaligus Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP Aisyiyah, Rahmawati Husein mendapati warga terdampak Tsunami Selat Sunda tinggal di pengungsian tak layak huni di Desa Cikayas, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang kemarin, 30 Desember 2018.
Warga terdampak tersebut menempati posko pengungsian di MTs Negeri Angsana yang letaknya tidak jauh dari Posyan MDMC di Kantor Desa Cikayas. Rahmawati melihat langsung kondisi pengungsian beserta beberapa anggota LLHPB PP ‘Aisyiyah saat meninjau beberapa tempat tugas tim MDMC untuk response bencana tsunami Selat Sunda.
Posko pengungsian ini di kelola oleh aparat dan warga desa setempat serta dihuni oleh 318 jiwa warga terdampak dari kawasan Penimbang, Pandeglang yang daerahnya terkena langsung tsunami. Meskipun tidak ada yang menjadi korban jiwa, namun warga mengaku masih takut untuk kembali ke kampung asalnya karena cuaca masih tak menentu dan status gunung Anak Krakatau justru meningkat.
Di posko ini MDMC menempatkan 4 orang relawan dari Bumiayu, Brebes yang terdiri satu perawat RS Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu dan 3 relawan umum serta sudah bertugas sejak tanggal 24 Desember silam.
Saat berkeliling melihat kondisi warga di dalam posko pengungsian tersebut, Rahmawati menyatakan bahwa kondisinya tidak layak huni. “Tempatnya becek penuh lumpur, kotor dan banyak sampah disana-sini. Kondisi sanitasi juga buruk karena sarana MCK sedikit dan pasokan air hanya sekali sehari untuk 318 orang,” katanya.
“Saya juga mendapati ada beberapa relawan yang tidur dalam satu ruangan dengan warga terdampak, ini tidak boleh karena mengurangi ruang huni yang layak bagi warga terdampak. Manajemen posko disini juga tidak berjalan dengan baik, kami memaklumi karena yang mengurus mungkin belum memahami teknis manajemen posko yang baik,” lanjutnya.
MTs Negeri ini juga mengalami kerusakan bangunan yang tampak jelas di beberapa tempat, terutama ruang-ruang kelas yang atap plafonnya ambrol dan tidak bisa ditempati. Melihat kondisi tersebut, Rahmawati segera mengadakan briefing singkat bersama pengurus posko dan sebagian relawan yang diperbantukan disana serta menyampaikan beberapa masukan terkait kondisi dan manajemen posko.
“Saya berharap setelah ada banyak masukan dalam briefing tadi, ada perbaikan-perbaikan terhadap kondisi dan manajemen posko baik oleh pengurus maupun pemerintah sehingga tempat ini menjadi lebih layak untuk ditempati warga terdampak,” pungkasnya. (sapari-Media Center MDMC).