Suryagemilangnews.com, Muntilan. Hari Senin tanggal 19 November 2018 menjadi hari istimewa bagi warga Muhammadiyah Kabupaten Magelang. Ini karena Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang menyelenggarakan resepsi Milad ke-106 Muhammadiyah bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan yang didahului dengan pertunjukan seni budaya sejak Sabtu pagi non stop hingga Sabtu sore, dilanjutkan pada malam harinya adalah puncak resepsi Miladnya.
Bermacam hiburan seni budaya ditampilkan dalam rangkaian resepsi Milad ke-106 kali ini dengan jumlah total 20 pertunjukan seni budaya dari pagi sampai menjelang puncak resepsi Milad. Ada Hadroh, Kuda Lumping, Tari Merak, Karawitan, Kobro, Rebana, Tapak Suci, Tari Kreasi dan bahkan Tari Tik-Tok yang identik sebagai tarian anak-anak generasi millenial.
Sementara itu dalam puncak acara resepsi Milad pada malah harinya, selain diisi dengan pengajian juga diberikan penghargaan dari PDM kepada para penggerak Persyarikatan di lingkup Kabupaten Magelang. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang dipandang mempunyai peran besar dalam menggerakkan dakwah Muhammadiyah di tingkat bawah yaitu cabang maupun ranting. Penghargaan juga diberikan untuk kategori pelaksana harian, yaitu para karyawan di lingkup Amal Usaha Muhammadiyah yang cukup lama mengabdi di masing-masing AUM. Berikut daftar lengkap para penerima penghargaan :
MUHARRIK KATEGORI PELAKSANA HARIAN
1. H. Hayat Sutrimo, TU PCM Muntilan, 1981-2018
2. Muh Arif, TU SMA Muh 1 Muntilan, 1980-2018
3. Hadi Rame, Penjaga Sekretariat PDM, 1996-2018
4. Darusmin, Penjaga SMPM Mungkid, 1983-2018
5. Muhsinun, Penjaga SMKM Salaman, 1983-2018
MUHARRIK KATEGORI MUBALIGH dan MUBALIGHAT
1. KH Zen Fanani, Tempuran
2. KH Tohari Syamhari, BA, Mertoyudan
3. KH M. Djam’an, Borobudur (almarhum)
4. Ny. Hj. Mutmainnah al-Hady, Srumbung
5. Ny. Hj. Siti Maemunah Sapuan, Mungkid
6. Ny. Hj. Saefiyati Abdullah Fajar, Secang
7. KH Muhammad Soleh, Kaliangkrik
8. Kiai Djani Sudjarwo, Ngluwar
9. KH Ahmad Badjuri, Bandongan
10. KH Drs. M. Shodiq, Mertoyudan
11. KH Tohin Alifi, Ngluwar
12. KH Abdullah, Grabag
13. KH Drs. Ansori Djawadi, MA, Sawangan
14. KH Ahmad Mudjahid, S.Pd.I., Tempuran
15. KH Usman Ahmadi, BA, Mungkid
16. KH Drs. Fathoni, MA, Muntilan
17. KH. Isro Wahab, BA, Mertoyudan
18. KH Muhani, Dukun
19. dr H Mohammad Was’an, Sp.S(K), QIA, Muntilan
20. Drs. H. Musowir, MA, Salaman
21. KH Murtadho, Kajoran
22. KH Sopyan, Candimulyo
23. KH M Qosim, Salaman
24. KH Suratin Rahmat, Muntilan
Dalam sambutan puncak resepsi Milad ke-106, Ketua PDM Kabupaten Magelang Drs. Jumari menyampaikan bahwa Muhammadiyah yang sudah berusia 106 tahun didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, sosok yang hidupnya sederhana. “Orang sederhana itu tidak egois, tidak gengsi dan ringan untuk berjuang serta berkorban. Beliau memberi telada bahwa hidup bukan untuk menumpuk harta dan mengejar jabatan, tapi untuk meneguhkan taqwa” katanya. Selanjutnya Jumari mengajak seluruh yang hadir untuk berMuhammadiyah dengan sikap sederhana dan berjuang menurut potensi masing-masing.
Selanjutnya Jumari mengingatkan akan pentingnya sinergi antara AUM dengan struktur Persyarikatan pada semua jenjang. Jika perlu mobil AUM diberi label mobil dakwah yang bisa digunakan lebih leluasa untuk kepentingan yang lebih luas. “Bermuhammadiyah itu rumusnya nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani,” pungkasnya. Sebuah ajakan yang bermakna dalam bermuhammadiyah jika berani jangan takut-takut, jika memang takut tidak usah sekalian. (jap)