Suryagemilangnews.com, Mungkid – Ada tiga kompetensi ideal untuk meningkatkan kemampuan muballighat yaitu melalui pendidikan, melalui pelatihan, dan melalui magang. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang Dra. Hj. Nida Ul Hasanah saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Pelatihan Muballighat ‘Aisyiyah se Kabupaten Magelang.
Majelis Tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang menggelar Pelatihan Muballighat ‘Aisyiyah se Kabupaten Magelang pada hari Sabtu-Ahad (20-21/10/2018) bertempat di Panti Asuhan ‘Aisyiyah (PAY) Putri Batikan, Pabelan, Mungkid, Magelang.
Peserta pelatihan Muballighat sebanyak 85 orang yang terdiri dari Ketua PCA se Kabupaten Magelang, Ketua Majelis Tabligh PCA se Kabupaten Magelang, Ketua PCNA se Kabupaten Magelang, BPP dan Lembaga PDA Kabupaten Magelang serta 7 orang dari PDA Kota Magelang. Pelatihan tersebut mengambil tema Perempuan Berkemajuan Mengasah Kompetensi Muballighat Untuk Dakwah Pencerahan.
Hj. Aminatun selaku Ketua Majelis Tabligh PDA Kabupaten Magelang menyampaikan, Pelatihan Muballighat ini merupakan program Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah. ” Tujuan diadakannya pelatihan muballighat ini untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan dalam berdakwah, mampu mengembangkan pengajian ‘Aisyiyah berbasis dakwah pencerahan,” jelasnya.
H. Suradi, S.Ag selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang menyampaikan bahwa seorang muballighat harus mempunyai tiga kompetensi diri diantaranya kompetensi ilmu, kompetensi santun, dan kompetensi sabar.
Lanjut Suradi menambahkan bahwa di Agama Islam tidak ada dikotomi tentang perbedaan tugas dan kewajiban bagi laki-laki dan perempuan untuk berdakwah.
“Pimpinan Daerah Muhammadiyah memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara kegiatan yang telah melaksanakan kegiatan ini, harapannya para muballighat mampu bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk mencerahkan umat dan bangsa,” pungkasnya. (noer)