Bantul, 27 Februari 2024. KKN merupakan salah satu sarana pengabdian bagi kalangan akademisi, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen. Biasanya KKN bagi mahasiswa dilaksanakan antara 1 atau 2 bulan, sedangkan untuk dosen Pengabdian kepada masyarakat yang sering di istilahkan dengan PKM dilakukan seiring dengan berjalankan KKN yang dilaksanakan mahasiswa di tempat yang telah ditentukan. Dalam hal ini, PKM yang dilaksanakan bagi dosen dikenal dengan Pengambian non regular karena berbarengan dengan tugasnya selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).
Dalam pelaksanan PKM bersama dengan mahasiswa KKN Angkatan 119 UAD Yogyakarta, diantaranya mengadakan tatap muka bersama warga setempat yakni di Lopati, Desa Trimurti Srandakan Bantul sebagai ajang silaturahim sekaligus tukar pikiran tentang Karakter Keteladanan melalui Majlis Taklim, dalam kegiatan ini melibatkan warga setempat, Kadus Lopati berbincangbtetang pentingnya membangun karakter keteladanan dengan memberikan contoh kongkret kepada mahasiswa sekaligus. Disini terjadi dialog yang intens, sekaligus pemateri Dr. Yusron Masduki sekaligus sebagai DPL di Desa Trimurti memberikan pesan kepada warga agar senantiasa memberikan pesan betapa pentingnya keteladanan melalui majlis Taklim.
Sedangkan menurut Kepala Dukuh Lopati, Bapak Anton dalam sambutannya menyatakan turut berbahagia atas datangnya mahasiswa KKN UAD yang ke 119 ini diharapkan ada perubahan pemahaman seperti yang dituturkan pemateri dialog tentang pentingnya keteladanan selalu dikedepankan, terlebih sebagai pejabat publik di tingkat Dusun Lopati Desa Trimurti Srandakan Bantul ini, mahasiswa turut membawa pesan keteladatan di tengah masyarakat seperti pesan DPL UAD yang ke 119 Dr. Yusron Masduki, S.Ag.,M.Pd.I, mengkhiri sambutanya.
Kegiatan dialog ini diselenggarakan berbarengan dengan pelaksanaan kunjungan DPL ke lokasi pada tgl 17 dan 27 Februari 2024 dengan model dialog. Adapun materi inti dari dialog dimaksud terangkum dalam kajian di bawah ini, yakni:
a. Majlis Taklim Tempat Penyejuk Hati.
Dalam masalah sosial keagamaan, keberadaan majlis memebrikan kontribusi yang cukup besar, karena di majlis taklim selalu mengajarkan ilmu sosial keagamaan. Oleh karena itu hadirnya majlis taklim ini, sangat membantu kehausan masyarakat dalam menerima berbagai kajian keagamaan di Lopati Desa Trimurti, di sini sangat berpengaruh dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan, termasuk di dalamnya karakter keteladanan yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits, sehingga dapat mengisi kehausan rohani, dan jiwa menjadi tenang, tentram dan sejuk, tidak kosong lagi.
b. Majlis Taklim Bersandar al-Qur’an dan al-Hadits.
Dalam berbagai kajian di Majlis Taklim, selalu disandarkan kepada tuntunan dari Allah dan Rasulullah yakni al-Qur’an dan al-Hadits. Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
« تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ
Artinya: Aku telah tinggalkan kepada kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh kepadanya tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunah nabi-Nya. (HR. Malik dalam al-Muwatha‘).
Berdasarkan dari Hadits Riwayat Imam Malik tersebut di atas dapat dipahami bahwa semua persoalan dalam semua lini kehidupan harus disandarkan rujukannya kepada al-Qur’an dan al-Hadits, dengan bersandar dari kedua kitab tersebut tidak akan tersesat selama-lamanya. Dengan demikian, setiap apa yang dihadapi oleh ummat manusia satu-satunya jalan adalah dengan merujuk pada kedua wasiat Rasulullah.
Dalam setiap pertemuan di Majlis Taklim, selalu dibahas tema-tema untuk memecahkan setiap persoalan. Di masyarakat selalu ada persoalah dari mulai permasalahan ibadah shalat, bertetangga, urusan muamalah, hingga urusan rumah tangga. Target yang ingin dicapai dalam kajian ddi Majlis Taklim adalah membentuk keluarga yang Sakinah, mawaddah warahmah.
Setiap persoalan yang ada di masyarakat disampaikan lewat farum kajian Majlis Taklim, dan dalam menguraikan berbagai persoalan sandaran atau rujukan dikembalikan kepada al-Qur’an dan al-Hadits, karena semua rujukan pada keduanya.
c. Majlis Taklim: Media Pembentukan Karakter Keteladanan.
Majlis Taklim sebagai salah satu media dalam pembentukan keteladanan, fokus utama dari Majlis Taklim adalah mengedepankan keteladanan dalam membina keluarga Sakinah. Setiap keluarga senantiasa mengharapkan keluarag yang bahagia, dalam pandangan a-Qur’an, salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan keluarga Sakinah, mawaddah wa rahmah anata suamu dan istri serta anak-anaknya. Dalam surat Ar-Rum ayat 21, yang artinya: Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah menciptakan untuk istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikann-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
Berdasarkan surat al-Ahzab 21 di atas menegaskan bahwa untuk membentuk keluarga sakinah itu adalah suatu cita-cita setiap insan. Dengan target keluarga Sakinah diperlukan keteladanan, sedangkan sosok yang dijadikan keteladanan dalam segala hal adalah pribadi Rasulullah SAW.
Dengan adanya Taklim Taklim sangat memungkinkan untuk membentuk pribadi-pribadi muslim yang punya integritas keluarga Sakinah. Dengan demikian, seperti diuraikan di atas dapat dipahami bahwa apa yang disampaikan di atas, intinya sama yaitu solusi untuk menjawab bahwa keberadaan Majlis Taklim begitu mutlak dibutuhkan unytuk membangun karakter nketeladanan guna membina keluarga agar setiap Langkah hiduypnya selalu diingatkan melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Majlis Taklim, sehinga hidupnya terasa Sakinah, adem ayem, dan selalu istiqamah dalam menjalankan nhidup di masyarakat secara luas yang melibatkan RT, RW dan Kepala Dukuh Lopati Trimurti Srandakan Bantul. (YM)