Tim dari puskesmas Kajoran II, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang melakukan pembinaan dan survei PHBS ke Ponpes Muhammadiyah Sambak, Kamis 10/10/2024 lalu.
Di hadapan para santri mereka memberikan penjelasan mengenai bagaimana penerapan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren. Selain itu, mereka juga meninjau langsung lingkungan pesantren. Mulai dari kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan banyak lagi lainnya.
“Alhamdulillah santri Ponpes Muhammadiyah ini sudah sadar tentang kebersihan dan kesehatan. Lingkungannya bersih, sangat memenuhi syarat ponpes sehat.” Kata dr Dyah Retnaning, salah satu tim dari Puskesmas Kajoran II yang turut hadir.
Tak hanya memberikan sosialisasi PHBS dan survei lingkungan, tim dari puskesmas juga melakukan cek kesehatan ke para santri. Dari pengecekan kesehatan itu didapati semua santri dalam kondisi sehat. Penyakit scabies atau gudik yang seringkali menyerang lingkungan pesantren juga tidak ditemukan.
“Secara keseluruhan penerapan pola hidup bersih dan sehat di Ponpes Muhammadiyah Sambak sudah baik. Hanya sedikit saran tadi kami menemukan masih ada beberapa baju kotor yang digantung.” Kata dr Dyah.
Sementara itu, Syoiful Ikhtiar koordinator Ponpes Muhammadiyah Sambak menyampaikan bila kebersihan lingkungan pesantren merupakan prioritas. Agama islam kata dia sangat lekat dengan kesucian dan kebersihan.
“Salah satu ikhtiar kami adalah menjadikan kebersihan lingkungan dan kesehatan santri sebagai hal yang penting dan prioritas. Karena ini selaras dengan ajaran agama. Akan menjadi sangat aneh bila lingkungan pesantren yang notabene mengajarkan secara intensif ilmu agama tapi lingkungannya kotor dan tidak sehat.” kata Syoiful.
Karena itu Syoiful sangat berterimakasih ke pihak Puskesmas Kajoran II yang telah berkenan memberikan sosialiasi PHBS dan melakukan pengecekan kesehatan santri di Ponpes Muhammadiyah Sambak.
Menjadikan kebersihan dan kesehatan sebagai prioritas itu ternyata bukan hanya slogan. Selama ini para santri rutin dicek kondisi kesehatannya. Bukan oleh ustadz atau musrif, cek kesehatan itu lansung dilakukan oleh pihak yang berkompeten yakni dokter.
“Kami memiliki data riwayat kesehatan juga perkembangan santri. Tinggi badannya, berat badannya dan lain-lain. Alhamdulillah semua santri tumbuh dan berkembang dengan sehat. ketika awal masuk santri-santri ini kecil-kecil, sekarang masyaallah badannya tinggi-tinggi.” Kata Syoiful.
Sementara itu, ustadz Murtadlo, ketua Dewan Syuro Ponpes Muhammadiyah Sambak mengaku sangat bersyukur dengan kondisi kesehatan santri. Menurutnya lingkungan yang bersih juga tubuh yang sehat dan kuat sangat penting guna mendukung pembelajaran santri.
“Kalau lingkungannya bersih belajar jadi nyaman. Kalau tubuhnya sehat, belajar juga jadi semangat. Maka tentang kebersihan dan kesehatan santri ini harus selalu ditingkatkan.” Katanya.