Suryagemilangnews.com, Soropadan – Bertempat di Balai Pengembangan Sumber Daya Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah di Soropadan, Temanggung Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Implementasi Kurikulum Ismuba bagi guru Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) dari tanggal 26-28 Desember 2018.
Diklat tersebut diikuti oleh 73 peserta yang terdiri dari para guru Ismuba tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA Muhammadiyah di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang yang masuk dalam koordinator daerah Majelis Dikdasmen se-eks Karesidenan Kedu.
Seremoni pembukaan diklat dihadiri oleh Dr. Iwan Junaidi, M.Pd. Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah sekaligus bertindak selaku keynot speaker, Ketua PDM Kota Magelang Solikhin, S.Ag dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Magelang Edi Sucahyo, ST. MT., dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Magelang Tohirin, M.Ag.
Acara dibuka oleh Ketua PDM Kota Magelang Solikhin, S.Ag. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara yang diselenggarakan secara berkala setiap tahun ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan Muhammadiyah. “Untuk menjadi sekolah unggul, maka kualitas sumber daya manusia para pendidik Muhammadiyah harus unggul pula ditambah kita harus terus mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal dibandingkan bangsa-bangsa lain,” katanya.
Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Tengah Dr. Iwan Junaedi, M.Pd. saat bertindak selaku keynot speaker mengatakan bahwa pelajaran Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab harus menjadi nilai keunggulan dari sekolah-sekolah Muhammadiyah. “Guru-guru Ismuba juga harus mempunyai kelebihan tersendiri dibanding guru mata pelajaran umum karena menjadi ujung tombak keistimewaan sekolah-sekolah Muhammadiyah,” ungkapnya.
Dalam diklat ini para peserta mendapat berbagai macam materi teknis seputar kurikulum Ismuba sesuai dengan kurikulum terbaru tahun 2013 antar lain Strategi Pembelajaran Aktif, Penyusunan Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP), Pengembangan Sumber Belajar Buku Teks Pelajaran hingga Praktek Mikro Teaching. Selain itu para peserta dituntut untuk bisa mempraktekkan berbagai materi teknis tersebut.
Sumber : Sapari