SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Bekerjasama dengan PT. Karyatama Mitra Sejati, Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Muhammadiyah 1 Borobudur melakukan seleksi tenaga kerja. Mereka yang mengikuti seleksi adalah 40 anak dari alumni SMK Muhammadiyah Borobudur dan beberapa dari SMK lain.
Kegiatan tes ini untuk mengantarkan alumni SMK bekerja di perusahaan Kilang Epson, Malaysia. Khususnya SMK yang bekerja sama dengan PT. Karyatama Mitra Sejati. Karena masih pandemi, pada tahap interview dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting.
Para Calon Tenaga Kerja (Canaker) harus melalui beberapa tahap seleksi. Diantaranya adalah seleksi administrasi, ujian tulis, interview, lalu medical checkup. Setelah dinyatakan lolos tahap selanjutnya adalah pembuatan id paspor, finger, visa, dan diberikan pembekalan pemberangkatan.
Selain menyeleksi canaker, Kepala PT. Karyatama Mitra Sejati Cabang Magelang Siti Fatonah juga menyampaikan sosialisasi mengenai Responsible Business Aliance (RBA). Ia mengungkapkan bahwa RBA merupakan koalisi nirlaba dari perusahaan elektronik terkemuka. Koalisi tersebut mendedikasikan untuk meningkatkan kondisi soisial, lingkungan, dan etika.
“RBA menjamin kesehatan, keselamatan, dankesejahteraan pekerja. Biaya proses calon PMI juga ditanggung perusahaan,” katanya pada Kamis, (2/12/2021) di Aula SMK Muhammadiyah 1 Borobudur
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Munif Hanafi bersyukur atas terlaksana kembali tes canaker ke perusahaan Malaysia. Pasalnya, sudah 2 tahun lalu tidak dilaksanakan. Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan akibat pandemi Covid-19.
Desember ini, lanjut Munif, sudah sampai pada tahap wawancara dari perusahaan. Dalam pemberangkatan ke Malaysia, pihak sekolah memprioritaskan lulusan yang lebih awal.
“Kita prioritaskan untuk para alumni, lulusan tahun kemarin, ataukemarinnya lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua BKK SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Arifina Kuswardhani mengungkapkan beberapa kemudahan bekerja di Kilang Epson Malaysia. Ia menyampaikan anak-anak tidak dibebani dengan biaya administrasi. Semua proses mulai dari tiket, paspor, medical chek up, dan visa sudah ditanggung perusahaan. Selain itu fasilitas dari dormitory, listrik, dan air juga gratis.
“Jadi anak-anak menerima gaji utuh dan hak sebagai tenaga kerja. Juga mendapatkan perlindungan dari pemerintah,” pungkasnya.
Salah satu calon tenaga kerja, Dita Rifana mengungkapkan sempat tegang ketika mengikuti proses seleksi. Meskipun dilaksanakan secara virtual, ia mengaku gugup saat berlangsungnya interview. Ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk dapat bekerja di Malaysia.
“Harapannya sih lulus interview dan tahapan berikutnya. Jadi bisa berangkat bekerja di Malaysia,” tandasnya.(bal)