Kulonprogo, Senin 26 Agustus 2024. Bahasa arab di sebagian masyarakat masyarakat masih dianggap belum begitu familier, pada hal dalam sehari-hari masyarakat mengucapkan, melafalkan bacaan bacaan mel;alui Bahasa Arab, minimal 5 kali dalam sehari semalam. Untuk lebih mengenalkan pada kosa kata Bahasa Arab, tentu diperlukan pendekatan, sehingga masyarakat tertarik untyuk mengenal lebih lanjut dalam hal kosa kata Bahasa Arab.
Di Wijimulyo, tepatnya di Padukuhan Krinjingan sengaja diperkenalkan kepada masyarakat Sosialisasi dan Pelatihan Bahasa Arab dengan Topik “Pembelajaran Kosa Kata Hewan di dalam Al-Qur’an” menghadirkan tiga pembicara Dr. Rika Astari, SS., MA., Dr. Yusron Masduki,S.Ag.,M.Pd.I dan Drs. Priono Puji Prasetyo, SE.,Ak dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Diharapkan dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat akan lebih dekat dengan al-Qur’an dengn pendekatan tematikpengenalan kosa kata diawali dengan nama-nama hewan yang ada pada ayat-ayat al-Qur’an. Kegiatan ini diselenggarakan antara Mahasiswa KKN di Masjid Nur Rohman hari senin, 26 Agustus 2024 di Padukuhan Kriningan Desa Wijimulyo.
Dalam sosialisasi ini melibatkan tiga padukuhan, yakni Krinjingan, Cepitan dan Kemiri dengan materi sosialisasi kosa kata Bahasa aran yang terkandung dalam al-Qur’an dikisahkan nama-nama hewan beserta hikmah yang bisa diambil hikmahnya dari peristiwa tersebut, diantaranya:
Pertama, Sapi Betina ( البَقَرَة ) QS. Al Baqarah ayat 67-71, Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.
Kedua, Semut ( النَّمْلَة ) QS. An-Naml ayat 18. Dalam ayat ini yang artinya: hingga ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, “Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.” Maksud dari ayat ini, bahwa para prajurit tersebut mulai bergerak maju. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut kepada teman-temannya, “Wahai semut-semut! Nabi Sulaiman dan bala tentaranya sudah mendekati perkampungan kita, selamatkanlah diri kalian. Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari akan keberadaan kita.”
Jika semut yang kecil saja Nabi Sulaiman mampu mendengar dan memahami bahasanya, apalagi hewan yang lebih besar lagi. Inilah salah satu anugerah Allah kepadanya.(QS An- Ketiga, Unta Nabi Soleh ( النَّاقَة) QS. Assyams ayat 11-15; Kaum Tsamud mendustakan nabi mereka, mereka durhaka dengan sangat, Manakala orang paling sengsara dari mereka bangkit untuk membunuh unta, Maka Rasul Allah, shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka, “jangan berbuat buruk kepada unta ini, karena ia hanyalah mukjizat allah yang dia kirim kepada kalian yang membuktikan kebenaran nabi kalian. Jangan mengganggu air minumnya,karena dia mempunyai giliran minum satu hari dan kalian di hari lain.” Hal ini terasa berat bagi mereka, maka mereka mendustakannya dalam ancaman yang dia ucapkan,lalu mereka menyembelihnya.
Maka tuhan mereka menimpakan hukuman akibat kejahatan mereka, Allah meratakannya atas mereka semua, tidak ada seorang pun yang selamat. Allah tidak takut terhadap akibat dari azab besar yang DIA turunkan.
Keempat, Burung Gagak ( الغُرَابُ QS. Al- Maidah ayat 31, Kemudian, Allah mengirim seekor burung gagak untuk menggali tanah supaya Dia memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana cara mengubur mayat saudaranya. (Qabil) berkata, “Celakalah aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat mengubur mayat saudaraku?” Maka, jadilah dia termasuk orang-orang yang menyesal.
Kelima, Ular ( جَاّنٌ ) Kisah Nabi Musa QS. Al-Qashash ayat 31; Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): “Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.
Keenam, Keledai ( ا لحِمَارُ) QS. Al Jumu’ah: 5, Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.
Dalam penyampaian sosialisasi nama-nama hewan ini, peserta dibagi menjadi 5 kelompok, masing masing kelompok mendiskusikan tentang nama hewan dan dijelaskan mengapa dalam alqur’an mengisahkan nama-nama hewan, sehingga terjadi diskusi dan doipresentasikan di depan teman-teman, sehingga masing masing kelompok tahu isi kandungan dalam al-Qur’an dalam memaknai nama-nama hewan.
Dengan demikian, apa yang dipaparkan oleh pemateri, peserta diminta untuk menularkan dengan cara menyebarkan cara memahami kandungan dalam al_qur’an, sehingga iman seseorang akan semakin meningkat. Dan di akhir acara tersebut, yang menjadi juara 1 dan 2 dapat hadiah sejumlah uang sebagai penyembangat dalam menunutu-ilmu-ilmu keislaman, termasuk peserta yang mendaopat juara harapan satu dan dua, dalam sambutan pamungkasnya. (YM)