suryagemilangnews.com, Magelang – Sombongnya seseorang itu biasanya terjadi karena ketidaktahuan. Tidak tahu kalau dunia ini luas. Tidak tahu di luar sana ada banyak yang lebih dari dirinya. Tidak tahu jika di atas langit masih ada langit. Maka dari itu pergi ke luar itu perlu.
Pekan lalu, dalam rangka memupus kesombongan itu, lima santri Pesantren Muhammadiyah Sambak (PPMS) bertandang ke luar. Mereka pergi ke Puskanas (Pusat Kejuaraan Sains Nasional).
Puskanas merupakan platform kompetisi sains terbesar di Indonesia. Platform ini secara rutin menyelenggarakan berbagai kompetisi yang bisa diikuti pelajar di seluruh Indonesia.
Hasil dari mengikuti kompetisi itu dua santri memperoleh medali emas. Alfin untuk kategori fisika, Zaidhan untuk bahasa Indonesia. Sementara tiga santri lainnya yakni Ozan untuk kategori seni budaya, Nabhan Biologi, dan Fadhil bahasa inggris menyabet medali perunggu.
Di PPMS santri didorong untuk mengikuti kompetisi pada pelajaran yang mereka minati. Dan untuk mendapatkan hasil terbaik tentu saja usahanya harus keras. Maka setiap malam para santri ini ada sesi khusus untuk belajar.
Tetapi kalau belajar sekedar belajar kemungkinan hasilnya tidak akan maksimal. Maka butuh metode juga pendamping khusus. Metode belajar PPMS adalah membaca, menulis, diskusi dan presentasi.
Sedang pendamping belajarnya adalah dua sosok yang sulit untuk diragukan. Mereka adalah dokter Hafiz dan dokter Fita. Keduanya dokter spesialis. Dan alhamdulillah, di tengah kesibukannya mereka berkenan meluangkan waktu untuk santri PPMS.
(fiq)