Suryagemilangnews.com, Kajoran. Rosulullah SAW dahulu berhijrah dari Makkah ke Madinah karena alasan yang kuat. Beliau berhijrah untuk menghindari serangan dari kaum kafir Quraisy. Seperti tertuang dalam Al-qur’an surat Al-Anfal ayat 30 yang artinya: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”
“Di Madinah Rosulullah beserta para sahabat diterima oleh kaum anshor yang kemudian membantu perjuangan Nabi SAW menghadapi kaum kafir Quraisy. Dari peristiwa inilah kaum Muhajirin dan Anshor kemudian menjalin persaudaraan yang erat. Kaum Anshor juga berbagi tempat kepada kaum Muhajirin. Tatanan peradaban juga mulai dibangun.”
Demikian disampaikan Ustadz H. Suradi, S.Ag Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Magelang dalam Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah cabang Kajoran di Komplek SMP Muhammadiyah Sambak, ahad (16/9/2018).
Dalam konteks zaman sekarang, hijrah ini dapat dimaknai dengan perjalanan atau perubahan sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah SWT. Seperti janji Allah yang tertuang dalam Al-qur’an surat An-Nisaa ayat 100, yang artinya “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak” .
“Mengenai rizki ini, tidak melulu berkaitan dengan harta benda yang kita miliki. Harta tak selamanya menjamin kebahagiaan hidup. Maka dengan cara berbagi merupakan kebahagiaan sejati. Seberapapun kemampuan kita berbagi”. Tambahnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa jika kita belum bisa berbuat baik minimal jangan menambah keburukan. Jika belum bisa membuat senang, minimal jangan membuat susah. Semakin banyak orang yang kita senangkan Allah juga akan menyenangkan kita.
“Oleh karenanya kita harus mau berubah kita harus hijrah. Allah tidak akan mengubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak mau merubah dirinya sendiri. Artinya, nasib itu masih bisa diubah yang tidak bisa diubah adalah nasab. Kewajiban kita adalah ikhtiar untuk mengubah nasib.”Pungkasnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan jamaah Muhammadiyah se-Kecamatan Kajoran tersebut juga ditampilkan Hafalan surat pendek dan pentas seni dari siswa-siswi SMP Muhammadiyah Sambak.(rfq)