Sleman, 24 Februari 2024. Semakin masifnya penggunaan media digital di berbagai bidang kehidupan, maka penguatan literasi digital menjadi hal yang sangat urgen. Di tengah perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dengan berbagai kecanggihannya sangat mempengaruhi bagaimana sebaran informasi menghantam kehidupan ini. Kecepatan informasi dan jangkauan penyebarannya sangat sulit untuk di kendalikan. Terpaan berbagai jenis media sosial dengan berbagai kontennya, semua user dimanjakan dengan berbagai produk berupa foto dan video, dapat dinikmati oleh siapa saja dengan sangat mudah. Begitu pula dengan pemanfaatan internet, melalui smartphone, dan media sosial di tengah-tengah masyarakat sudah tidak dapat dihindarkan.
Pada saat inilah pendidikan mempunyai peran penting untuk mengarahkan, meluruskan, dan menguatkan kemampuan masyarakat (anak-anak) dalam menghadapi kenyataan tersebut. Anak-anak sebagai aset bangsa harus diselamatkan dari kuatnya arus teknologi informasi yang membawa berbagai dampak baik positif ataupun negatif, dan yang tidak kalah penting anak jangan kecanduan HP, sehingga terkesan anak-anak merasa gelisah kalau tidak memegang HP.
Tim pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan mengadakan pendampingan penguatan literasi digital di Taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) Masjid Al-Islam. Pendampingan penguatan literasi digital pada anak-anak TPA Masjid Al-Islam berlangsung di Gedung Dakwah Al-Islam Donokerto Turi Sleman pada tanggal 24 Febuari 2024. Acara ini dihadiri 28 orang santri TPA dan 8 orangtua santri serta 3 orang ustadzah.
Sutipyo Ru’iya memberikan materi tentang bagaimana menggunakan handphone yang benar. Handphone ibarat pisau bermata dua, pada satu sisi mempunyai banyak manfaat namun di sisi yang lain dapat menjadi pembunuh. Oleh karena itu handphone harus digunakan secara bijak. Cara menggunakan handphone yang bijak antara lain: menggunakannya untuk komunikasi dengan memperhatikan adab-adab berkomunikasi, mencari informasi yang harus hati-hati dengan informasi hoax, untuk belajar, serta jangan lalai sehingga menggunakan HP tanpa batas. Menggunakan HP harus dibatasi, karena para santri harus belajar ilmu pengetahuan, jangan sampai anak-anak kecanduan HP sehingga lupa belajar, lupa mengaji, sehingga hanya mengejar kesenangan semata yang semestinya dapat memanfatkan waktu denganbelajar dan mengaji (YM)