YOGYAKARTA, SMA Negeri 1 Kalasan menjadi sekolah yang berinovasi dengan memanfaatkan komik digital sebagai media pembelajaran dalam layanan bimbingan dan konseling (BK). Proyek kreatif ini diinisiasi oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2024 di bawah bimbingan Bapak Amien Wahyudi, M.Pd., Kons., dosen pembimbing, dan Ibu Teti Nur’aeti, S.Pd., guru BK di SMA Negeri 1 Kalasan.
Mahasiswa PPG Prajabatan menciptakan komik digital berjudul “UDA JAKA #Part1” untuk mengatasi permasalahan ketidakmampuan dalam bersyukur, dalam komik tersebut menyajikan kisah inspiratif tentang seorang anak bernama Jaka yang kurang mensyukuri lahir dari orang tua yang memiliki latar belakang ekonomi kurang, namun orang tua sangat menyayanginya dan benar benar mengusahakan apa keinginan jaka. Komik ini disusun sedemikian rupa untuk membantu siswa memahami pesan-pesan penting yang disampaikan dalam layanan BK dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
Program ini dipimpin oleh Bapak Amien Wahyudi, M.Pd., Kons., yang juga dosen bimbingan di universitas terkait, dan didukung sepenuhnya oleh Ibu Teti Nur’aeti, S.Pd., guru BK di SMA Negeri 1 Kalasan. Mahasiswa PPG yang terlibat di dalamnya mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya dalam menyampaikan materi BK dengan cara yang lebih modern dan menyenangkan bagi siswa.
Peluncuran perdana komik “UDA JAKA #Part1” dilaksanakan pada awal September 2024, sebagai bagian dari sesi layanan BK rutin di SMA Negeri 1 Kalasan.
Penggunaan komik digital bertujuan untuk membuat layanan bimbingan dan konseling lebih menarik, terutama bagi siswa SMA yang seringkali lebih tertarik pada konten visual. Komik ini tidak hanya mudah diakses, tetapi juga menawarkan cara baru untuk menyampaikan pesan penting terkait pengembangan diri, manajemen emosi, dan penyelesaian masalah.
Program ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalasan, menggunakan perangkat digital yang sudah tersedia di sekolah. Siswa dapat mengakses komik ini melalui perangkat elektroniknya baik di dalam kelas maupun di luar jam sekolah, sehingga memudahkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan layanan BK dapat lebih diterima oleh siswa dan memberikan dampak yang lebih besar dalam proses bimbingan.