SURYAGEMILANGNEWS.COM, PEKALONGAN – Lazismu Kabupaten Pekalongan menggelar program bedah rumah milik Sarji (55). Ia adalah seorang buruh harian lepas atau kuli panggul pabrik gula yang juga marbot Masjid At Taqwa Muhammadiyah Sragi, Kabupaten Pekalongan.
Sarji tinggal di Dukuh Ringinpitu RT. 002 RW. 007 Kelurahan Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Rumah Sarji sendiri telah dibongkar dan dirobohkan dan dipondasi. Proses pembongkaran dan pondasi selama 3 hari, 17-19 September 2021
Proses bedah rumah melibatkan personil Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (kokam) dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Pekalongan.
Sedangkan untuk pembangunan dinding, kusen kayu dan atap dilaksanakan oleh 30 personil Tim Rehab Rumah dari MDMC Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Batang dilaksanakan Jum’at, 24 September 2021 dan ditargetkan selesai dalam jangka waktu tiga hari.
Direktur Lazismu Kabupaten Pekalongan Akhmad Zaeni menyampaikan bahwa kegiatan bedah rumah Sarji terselenggara atas kerjasama dari berbagai pihak, seperti Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sragi, Kantor Layanan Lazismu Sragi, KOKAM Sragi, MDMC Kabupaten Pekalongan, serta tim Rehab Rumah dari MDMC Kabupaten Batang. Lazismu menghimpun dana dari masyarakat untuk program bedah rumah tersebut hingga terkumpul 45 juta rupiah.
Menurut Zaeni, Sarji sudah 20 tahun lebih menjadi marbot dan muadzin di Masjid At Taqwa Kelurahan Sragi. Sarji bersama istri, dua anak, dua menantu dan empat cucunya, sebelumnya tinggal di sebuah rumah sederhana yang sudah tidak layak huni.
“Atap rumahnya terbuat dari rumbia dan sudah berlubang disana sini. Saat hujan turun, atap rumah Sarji bocor dan air membanjiri lantai rumah yang beralaskan ubin. Dinding rumah yang terbuat dari bambu pun sudah terlihat lapuk dan banyak lubang.
Selain itu rumah Sarji juga tak memiliki WC. Saat ingin buang hajat, Sarji sekeluarga harus menumpang di kamar mandi masjid At Taqwa dekat rumahnya. Untuk urusan air minum, Sarji masih menumpang kran air PDAM tetangga dan membayarnya setiap bulan,” tutur Zaeni.
Zaeni mengungkapkan keinginan Sarji untuk memperbaiki rumahnya tentu saja sangat besar. Tetapi, dengan penghasilan Sarji sebagai marbot masjid, tentu sangat tidak cukup untuk membiayai perbaikan rumah tersebut.
“Penghasilan sebagai buruh pabrik gula tidak banyak membantu karena sifatnya musiman. Bantuan dari kedua anak Sarji juga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Oleh karena itu, Lazismu Kabupaten Pekalongan hadir untuk mewujudkan keinginan Sarji merenovasi rumahnya, agar Sarji sekeluarga bisa menempati rumah baru yang lebih baik, rumah yang layak menjadi istananya di dunia,” tutur Zaeni.
Sementara itu, pemilik rumah, Sarji, mengaku sangat bersyukur atas bantuan dari semua pihak sehingga rumahnya bisa dibangun seperti ini.
“Kalau tidak ada bantuan seperti ini mungkin rumah saya tidak akan bisa dibangun seperti ini,” Kata Sarji.
Kepada media, Sarji menceritakan bahwa rumah sebelumnya terbuat dari bambu dan bocor saat hujan. Sementara itu selama pengerjaan bedah rumahnya yang dibongkar dan dibangun kembali, Sarji sekeluarga menumpang di rumah tetangga yang berdekatan.
(Fakhrudin/Yusuf)
Sumber lazismu.org