SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) usai laksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gotong Royong Gerakan Nasional Revolusi Mental (GRNM). Pemberdayaan masyarakat melalui konsep urban farming menjadi fokus dalam kegiatan tersebut.
Kadiv Pengabdian Masyarakat LPPM UNIMMA Dra. Retno Rusdjijati, MKes. sekaligus koordinator KKN menjelaskan bahwa 25 mahasiswa telah menyelesaikan KKN di Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Kegiatan yang bertajuk “Urban Farming Sebagai Bentuk Optimalisasi Ketahanan Pangan di Desa Kalinegoro Dalam Menghadapi Covid-19” itu berlangsung sejak 5 Agustus hingga 9 Oktober.
Salah satu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ns. Sumarno Adi Subrata, MKep., PhD. menyebutkan peserta KKN dibentuk 5 kelompok. Tiap kelompok terdapat 1 dosen pembimbing dari beberapa fakultas berbeda.
Ia juga membeberkan beberapa program KKN yang sudah terealisasi. Diantaranya adalah sosialisasi urban farming dan pembuatan pupuk organik untuk tanaman dilingkungan perumahan.
Selain itu, selama KKN terdapat sosialisasi terkait pengembangan bank sayur. Bank sayur merupakan sejenis website yang memberikan layanan jual beli sayuran secara online.
“Pelaksanaan urban farming di setiap RW. Tiap kelompok mendampingi tim PKK di masing-masing RW Membuat semacam taman yang digunakan untuk urban farming,” terang Adi.
Menurutnya urban farming merupakan alternatif tanaman yang dapat dijual atau dikonsumsi secara pribadi. Selain itu juga sebagai strategi preventif ketahanan pangan selama pandemi.
Pihak kelurahan mendukung kegiatan KKN dengan mengarahkan tempat potensial untuk pengembangan urban farming. Selain itu, masyarakat sangat antusias dan menyambut baik program KKN Mahasiswa Unimma. Hal itu dibuktikan dengan sikap proaktif masyarakat dalam setiap agenda kegiatan.
“Masyarakat datang semua ketika ada kerja bakti. Selain itu membantu kami menunjukkan tempat penjual bibit tanaman,” imbuh Adi.
Ketua Kelompok KKN di Desa Kalinegoro RW III Muhammad Wildan Alfarisi mengaku kegiatan KKN sangat berkesan. Pasalnya, selama 3 bulan bersosialisasi dengan warga. Menerapkan urban farming di lingkungan perumahan yang padat penduduk. Anggota kelompok III lainnya yaitu Citra Delima Sakinadya, Salma Inas Rafida, Fitri dan Hamisa Juniar Latesa juga mengapresiasi kegiatan ini.
“Kita bisa sharing dengan warga. Menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah,” kata Wildan.
Salah satu warga desa Yuli Setyowati berharap komunikasi tetap terjalin. Selain itu juga ada follow up terkait program urban farming.
“Harus tetap dipantau secara berkala dan memberikan saran perawatan selanjutnya. Juga terkait dengan manajemen dari masing-masing tanaman yang sudah digunakan,” pungkas Yuli.