إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita kesehatan, keselamatan, serta nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, dan kepada kita sekalian sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Hari ini kita berkumpul dalam suasana yang sangat penting bagi kita semua, yaitu menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 yang akan berlangsung. Sebagai umat Islam, kita perlu menyadari bahwa Pilkada bukan hanya soal politik semata, tetapi juga bagian dari ibadah dan tanggung jawab kita sebagai warga negara yang baik. Islam mengajarkan agar kita selalu mengambil bagian dalam hal-hal yang baik dan bermanfaat, termasuk dalam memilih pemimpin yang akan membawa kebaikan bagi umat dan bangsa ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil.”
(Surat An-Nisa: 58)
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa memberikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya, termasuk dalam memilih pemimpin. Pilkada adalah sarana untuk menunaikan amanah kita, yaitu memilih pemimpin yang mampu menjalankan tugas dengan adil, jujur, dan penuh tanggung jawab.
Ma’asyiral Muslimin,
Tanggung jawab memilih pemimpin bukanlah perkara kecil. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya menjelaskan pentingnya seorang pemimpin yang baik. Beliau bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya…”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini mengingatkan kita bahwa seorang pemimpin bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpinnya, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara. Oleh karena itu, kita wajib memilih pemimpin yang memiliki akhlak yang baik, amanah, dan mampu menegakkan keadilan.
Kriteria Pemimpin ideal dalam Islam
- Taqwa: Ketakwaan kepada Allah adalah kunci dari segala tindakan. Pemimpin yang bertakwa akan selalu takut kepada Allah dalam menjalankan amanah, karena ia sadar bahwa setiap keputusan yang diambil akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di hari akhir.Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”
(Surat Al-Ahzab: 70)Pemimpin yang bertakwa akan senantiasa berusaha menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan syariat Islam. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki akhlak yang baik, seperti jujur, sabar, pemaaf, dan memiliki kepedulian terhadap umat.
- Adil: Menerapkan keadilan dalam segala hal.Keadilan adalah prinsip yang sangat ditekankan dalam Islam, termasuk dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin harus bisa berlaku adil kepada semua orang tanpa membeda-bedakan suku, agama, atau golongan. Keadilan ini harus tampak dalam keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin.Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan…”
(Surat An-Nahl: 90)Adil berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya, memberikan hak kepada yang berhak, serta tidak zalim atau sewenang-wenang dalam membuat keputusan.
- Amanah: Dapat dipercaya dan bertanggung jawab.Amanah adalah salah satu sifat yang paling penting dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin haruslah orang yang dapat dipercaya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Amanah ini berarti menjaga kepercayaan yang diberikan oleh rakyat dengan baik.Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.”
(Surat An-Nisa: 58)Ayat ini menunjukkan bahwa dalam memilih pemimpin, kita harus memilih seseorang yang dapat memegang amanah, yaitu orang yang memiliki integritas, jujur, dan bertanggung jawab.
- Shiddiq: Jujur dan benar dalam ucapan dan perbuatan.
- Fathanah: Cerdas dan bijaksana dalam mengambil keputusan.Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.”
(HR. Bukhari)Hadits ini menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dan kompetensi dalam menjalankan tugasnya. Memilih pemimpin yang berilmu adalah salah satu cara untuk menjaga kebaikan umat.
- Sirah: Memiliki sejarah hidup yang baik.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam Pilkada 2024 ini, kita dihadapkan pada pilihan. Penting bagi kita untuk memilih berdasarkan pertimbangan yang matang dan jauh dari kepentingan pribadi atau golongan. Dalam Islam, memilih pemimpin yang adil dan jujur adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”
(Surat Al-Maidah: 2)
Ayat ini mengajak kita untuk bersatu dalam kebaikan dan ketakwaan, termasuk dalam memilih pemimpin yang akan membawa kebaikan untuk umat. Hindarilah memilih karena faktor kedekatan, suku, atau golongan, tetapi pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai keadilan dan kebaikan dalam Islam.
Ma’asyiral Muslimin,
Mari kita hadapi Pilkada ini dengan kepala dingin, menjaga persatuan, dan tidak terpengaruh oleh provokasi atau perpecahan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita petunjuk dan kemudahan dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk bangsa dan negara ini.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيمِ, أَقُولُ قَولي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ.
Khutbah kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ, وَالْمُؤْ مِنِيْنَ وَالْمُؤْ مِنَاتِ, اَلْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ, اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, يَا قَاضِىَ الْحَاجَاتِ, وَيَا كَافِىَ الْمُهِمَّاتِ
. اَللّهُمَّ اَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُ قْنَا اتِّبَاعَةَ, وَاَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْناَ اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا اتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
. اِنَّ اللهَ يَاْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ, اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ