Magelang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah kembali menggelar Kajian Ramadan 1446 H dan Dialog Ideopolitor. Setelah sebelumnya diselenggarakan di Regional Semarang, Surakarta, Pati, dan Pekalongan, kali ini kegiatan tersebut dilaksanakan di Magelang pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara bertempat di SMA Taruna Muhammadiyah (SMA Tarunamu) Gunungpring, Muntilan, Kabupaten Magelang, dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta.
Peserta yang hadir merupakan pleno pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dari wilayah Kedu Raya, meliputi Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Kota Magelang, dan Kabupaten Magelang. Kegiatan berlangsung selama satu hari penuh, dimulai pagi hari hingga menjelang waktu berbuka puasa.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting PWM Jawa Tengah, antara lain Wakil Ketua PWM Abduh Hisyam, Zakiyudin Baidhawi, Jumari Al-Ngluwari, dan Rozihan. Turut hadir Sekretaris PWM Jawa Tengah, Dodok Sartono, serta Bendahara PWM Jawa Tengah, Sofyan Anif.
Dalam sambutannya, Dodok Sartono menyampaikan apresiasi kepada PDM Magelang dan SMA Tarunamu selaku tuan rumah yang telah menyiapkan acara dengan baik. “Dialog Ideopolitor merupakan program Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang ditujukan bagi seluruh pimpinan persyarikatan, mulai dari pusat hingga ranting,” ujarnya.
Dodok menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memperkuat pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan bagi para pimpinan Muhammadiyah. “Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar keislaman. Kita tidak boleh tertinggal dalam perkembangan zaman. Islam Berkemajuan yang kita usung menuntut kita untuk senantiasa berpikir progresif, tetapi tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang mencerahkan,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta untuk aktif menerapkan konsep wasathiyah (moderasi) dalam kehidupan sehari-hari. “Moderasi beragama bukan sekadar slogan, tetapi harus benar-benar dipraktikkan. Kita harus menjadi umat yang mampu menunjukkan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah materi utama, di antaranya:
- Ideologi dan Paham Agama Muhammadiyah.
- Karakter Islam Berkemajuan: Wasathiyah.
- Transformasi dan Bintek Pengisian KPI (Key Performance Indicator).
Para narasumber yang memberikan materi antara lain Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy, M.Ag; Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si; H. Muhammad Abduh Hisyam, S.Ag; Drs. H. Jumari Al-Ngluwari; Prof. Dr. H. Rozihan, SH., M.Ag; dan H. Dodok Sartono, SE., MM.
Kajian Ramadan dan Dialog Ideopolitor ini ditutup dengan buka puasa bersama, menandai berakhirnya acara dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar-pimpinan Muhammadiyah di wilayah Kedu Raya serta meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai-nilai Islam Berkemajuan dalam kehidupan bermasyarakat.(Nurul Abadi)