SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Program Studi (Prodi) Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) melibatkan penguji eksternal dari DUDIKA (Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja) dalam Ujian Tugas Akhir mahasiswa.
Ujian yang berlangsung 27-28 Agustus itu, diikuti oleh satu angkatan yang berjumlah 20 mahasiswa. Manager Training Center PT. Bumen Redja Abadi, Rudi Kurniawan dan Operation Leader PT. Nasmoco Magelang Windarto berkesempatan melakukan observasi dan pengujian terhadap karya tugas akhir mahasiswa.
“Kita ingin memahami betul kualitas produk lulusan kita seperti apa,” tutur Kaprodi Teknik Otomotif, Budi Waluyo saat diwawancarai di Gedung Fakultas Teknik lantai 2 (28/08)
Mengacu pada kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang Rencananya akan diimplementasikan semester ganjil besok. Oleh karena itu, menuntut supaya pembelajaran dari DUDIKA mendapatkan porsi yang lebih banyak di perkuliahan.
Orientasi terhadap DUDIKA sebelumnya memang sudah dilakukan. Diantaranya program magang selama 3-4 bulan yang senilai dengan 12 sks. Namun kadar yang diminta Dirjen Vokasi dalam melibatkan industri lebih besar lagi.
“Beberapa mata kuliah juga sudah diampu oleh teman-teman industri. Masih kita tingkatkan lagi,” Imbuhnya.
Adanya Keterlibatan industri yang lebih banyak dalam pembelajaran praktek dan Ujian Tugas Akhir, harapannya pengetahuan, pemikiran, dan kualitas lulusan setara dengan apa yang dikehendaki oleh dunia industri.
Selain itu, untuk membangun kerjasama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Mahasiswa yang cocok dengan kualifikasi maka akan ditunggu oleh industri
Kedepan, Prodi Teknik Otomotif ingin konsisten dalam pelaksanakan ujian tugas akhir dengan menghadirkan teman-teman industri.
Harapannya terjalin hubungan yang intensif terkait dengan kurikulum, review kurikulum, dan pembelajaran praktek lebih banyak melibatkan industri. Dengan demikian, menghasilkan lulusan yang spesifikasinya setara dengan yang dibutuhkan.
“Link and match nya itu benar-benar terwujud. Memang itu bertahap tidak sekaligus,” pungkas Budi.
Peran penguji eksternal hanya sebatas menentukan kriteria standar dan memberikan masukan. Harapannya menjadi parameter perguruan tinggi dalam meluluskan mahasiswanya agar terserap di dunia industri. Terlebih dapat menciptakan lapangan kerja