SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Kecamatan Sawangan pegang rekor kematian tertinggi akibat Covid-19 se-Kabupaten Magelang pada Juli lalu. Tercatat ada 31 kasus. Prihatin dengan hal ini, Pemerintah Kecamatan Sawangan gelar pelatihan pemulasaraan jenazah dan pemakaman berstandar prokes bagi relawan desa.
Pelatihan itu dibagi dua gelombang. Berlangsung dua hari, 1-2 September 2021. Pemateri kegiatan tersebut dari Tim Kamboja Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC/MDMC) Kabupaten Magelang. Juga tim medis Rumah Sakit Merah Putih dan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang.
Camat Sawangan Yusuf Ari Wibowo mengaku pelatihan ini penting dilaksanakan guna mendukung penanganan pandemi. Khususnya di wilayah Sawangan. Ini juga sebagai optimalisasi peran Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dan Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB).
“Harapan kami, mereka bisa menjadi mentor bagi masyarakat,” kata dia usai membuka pelatihan di tempat evakuasi terakhir (TEA) Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kamis, (2/9/2021).
Sekretaris Tim Kamboja Kabupaten Magelang mengapresiasi komitmen Pemerintah Kecamatan Sawangan dalam menangani pandemi. Apalagi kasus kematiannya tinggi.
“Kami sudah melaksanakan 56 kali pemakaman, dan Sawangan paling banyak (kasus, Red),” aku Retno.
Pelatihan ini, kata dia, memberi pemahaman masyarakat tentang keselamatan kesehatan selama melaksanakan rangkaian prosesi pemakaman. Contohnya mensalati jenazah. Sesuai fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 18 tahun 2020, semua petugas wajib memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Lalu, jenazah tetap berada di ambulans. Hanya boleh diturunkan dari mobil, ketika salat jenazah selesai.
“Jarak saat mensalatkan juga diatur, tidak boleh terlalu dekat dan tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Masih menurut Retno, perlengkapan prmakaman yang perlu dipersiapkan adalah bambu dan tambang. Keduanya dipakai untuk menurunkan peti jenazah ke liang lahat. “Setelah itu dipasang geladak, lalu ditimbun tanah. Dan proses terakhir disinfeksi, supaya steril dari virus,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Kamboja Kabupaten Magelang Tri Susanto yang memandu praktik pemulasaraan jenazah. Ia juga menjelaskan penanganan bagi warga yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
“Kalau relawan desa sudah tergugah, maka kerja relawan yang berada di luar menjadi ringan,” ungkap pria yang beken dengan nama Pencok itu, saat dimintai pendapat tentang pelatihan tersebut.
Peserta, Budi Susanto antusias mengikuti pelatihan. Ia harap, pelatihan ini berkelanjutan sampai ke tingkat desa. “Supaya setiap desa bisa menangani jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Budi.
Hadir dalam acara ini, Kapolsek Sawangan, Komandan Koramil Sawangan, Kepala Puskesmas Sawangan 1, dan Kepala Desa Gantang. (bal/van)
OMOR
Lahan dakwah bagi para relawan