Suryagemilangnews.com, JAKARTA — Gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2022 resmi dibuka. Pembukaan acara ini berlangsung secara hybrid pada Jum’at (10/12), di UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta, Jalan Raya Pondok Gede, Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Kota Jakarta Timur. Pembukaan ini dihadiri oleh perwakilan Badan Pengurus, Dewan Syariah, dan Badan Pengawas Lazismu tingkat wilayah seluruh Indonesia, serta para tamu undangan, baik dari mitra internal maupun eksternal Muhammadiyah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pembukaan tersebut menghargai dan mengapresiasi segala ikhtiar kerja-kerja praksis yang luar biasa dari seluruh pimpinan Lazismu yang hadir dan ikut dalam Rakernas ini. “Yang membawa Lazismu dalam kemajuan-kemajuan, maka di forum yang penting ini saya ucapkan terima kasih,” ujarnya
Haedar juga berpesan agar para amil dapat ber-Rakernas dengan baik, dan menyampaikan beberapa hal. “Apa yang telah disampaikan oleh Lazismu dan keberhasilannya tentu juga sekaligus secara seksama melakukan perbaikan-perbaikan yang lain, makin maju, berkembang dan berkemajuan serta memberi nilai kemanfaatan yang baik,” paparnya.
Karena itu, sambungnya, penguatan dan revitalisasi bagi seluruh jajaran Lazismu harus terus dilakukan. “Sebagai institusi di Muhammadiyah yang menjalankan fungsi ZIS (zakat, infak, dan sedekah) yang bisa memberikan problem solving bagi persoalan masyarakat tentang kemiskinan dan kesejangan sosial dan masalah lain yang menjadi tugas dan fungsi Lazismu,” ungkapnya.
Maka perlu akselerasi dan jangkauan yang lebih luas tidak bisa bekerja sendirian, Haedar menjelaskan. “Optimalisasi apa yang dilakukan Lazismu, termasuk mobilisasi sumber daya dan juga sumber ZIS itu sendiri, diperlukan kerja-kerja yang semakin amanah, transparan, dan sekaligus juga profesional,” pungkasnya.
Menurut Haedar, program selain menarik, juga perlu dicermati skala prioritasnya. Jika tidak, ini akan menjadi beban Lazismu. “Jadi bagaimana meletakkan Lazismu sebagai lembaga yang mampu secara efektif, efisien, dan prioritas dengan sekaligus tepat sasaran yang menjadi problem sosial,” jelasnya.
“Kita semua berharap Lazismu semakin kuat. Ada integrasi yang solid secara kelembagaan. Bukan hanya harta dan titipan amanah dari kaum muslimin dan mereka yang berkomitmen, melainkan untuk fungsi-fungsi serupa tetapi juga perlu ada nilai-nilai sakral transendensi yang sebagian maknanya juga ada nilai sublimasi diri,” lanjutnya.
Terakhir kaitannya dengan SDGs senapas dengan tema besarnya yaitu “Inovasi Sosial untuk Pencapaian SDGs”, lanjutnya, merupakan bagian dari komitmen untuk menyelamatkan manusia dan lingkungan. Haedar mengingatkan, “Sesungguhnya umat Islam di negeri kita dan sedunia sudah punya pranata sosial yang kokoh lewat ZIS untuk punya fungsi membangun dan menghindari kerusakan di muka bumi. Jadi letakkan gerakan ZIS itu dalam ikhtiar kita, dalam suatu perspektif pembangunan manusia.”
Haedar menyambung, ada upaya integratif antara aspek lahir dan batin, ini bagian dari ZIS. Ketika menyebarluaskan semangat untuk ber-ZIS sebetulnya kita sedang mewujudkan peradaban. “Ketika kita membangun maka perlu ada pertimbangan dan pilihan-pilihan yang tidak ambisius sehingga tidak merusak dan menghancurkannya,” tutupnya seraya meresmikan pembukaan acara Rakernas Lazismu 2022.
[PR Lazismu PP Muhammadiyah/Nazhori Author]
Sumber Lazismu.org