SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – SMA Muhammadiyah Borobudur selenggarakan Pelatihan Pembuatan Kombucha. Kegiatan tersebut merupakan perwujudan Program Penguatan Karakter Siswa Mandiri Melalui Karya Seni (Presisi) dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfataan Kebudayaan.
Sebanyak dua kelompok yang berjumlah 17 siswa dari kelas X dan XII belajar bagaimana membuat minuman Kombucha. Diketahui, Kombucha merupakan minuman fermentasi yang dibuat dengan menambahkan bakteri ke dalam campuran teh hitam atau teh hijau dan gula.
Guru Pendamping pelatihan, Rine Fitria Mediani menyampaiakan, ada 3 hal yang dipelajari para siswa. Diantaranya teknik dan cara membuat Kombucha, perawatan indukan Kombucha, dan perawatan serta pemanenan Kombucha.
“Pelatihan ini memfasilitasi anak dalam menambah sumber belajar baru. Yaitu pengetahuan mengenai produksi Kombucha dan cara mengembangkannya,” tutur Rien pada Kamis, (4/11/2021).
Dalam pelaksanaan pelatihan, didampingi oleh Susilo Adinegoro sebagai Supervisor dan Fathuddin Muchtar sebagai fasilitator. Selain itu ada 7 guru pendamping diantaranya Endang Trisniati, Rena Wahyu Purwaningsih, Nesti Yuam Rosiana, Rine Fitria Mediani, Oktariani, Pertiwi Juli Astuti, Mayasari Mahfudhotul Hasanah.
Masing-masing kelompok mengangkat tema yang berbeda. Kelompok 1 mengangkat tema tentang Pepaya sedangkan Kelompok 2 mengangkat tema tentang Maja.
Sebelumnya sudah dilakukan observasi pembuatan teh Kombucha ke rumah Lim Wei Sin di Cangkringan, Sleman pada 11 Oktober lalu. Para siswa banyak menggali informasi mengenai proses pembuatan Kombucha.
Usai observasi, para siswa dilatih untuk membuat Kombucha yang menghadirkan narasumber yang sama. Siswa dituntut untuk dapat mempraktikan dan terlibat langsung dalam pembuatan Kombucha. Sehingga proses pembelajaran dapat diserap secara maksimal.
Dalam pelatihannya, Lim Wei Sin mengajari para siswa bagaimana membuat 4 macam Kombucha dengan 2 bahan dasar dan cara pembuatan yang berbeda. Cara yang digunakan adalah dengan fermentasi liar dan cuka kombucha. Para siswa dilatih mulai dari penyiapan bahan hingga proses pengemasan.
“Ada 4 jenis yang dibuat. Kombucha pepaya dengan bibit kombucha dan fermentasi liar. Kombucha Maja dengan bibit kombucha dan fermentasi liar,” jelas Lim.
Pelatihan ini juga menarik perhatian SMA Marsudirini Muntilan. 5 siswa dan 1 guru tertarik untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Waka I Bidang Kurikulum SMA Muhammadiyah Borobudur Rena W Purwaningsih, S.Pd mengungkapkan, Program Presisi ini menjadi model pembelajaran yg strategis. Selain menumbuhkan karakter positif bagi peserta didik, juga mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dari lingkungan tempat tinggal atau sekolahnya.
“Harapannya program Presisi dapat terintegrasi baik dalam kurikulum sekolah dengan dukungan dari pemerintah,” pungkasnya.(bal)