Suryagemilangnews.com, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) telah usai melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) di Desa Petung, Pakis, Kabupaten Magelang. PPMT periode ini yang dilaksanakan mulai 13 Desember 2021 hingga 31 Januari 2022 berfokuskan pada penanganan kasus stunting yang ada di desa tersebut. Stunting adalah gangguan tumbuh anak dimana anak mengalami tinggi badan yang kurang sesuai dengan umurnya.
Kegiatan PPMT ini dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7 Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Program Studi S1 Ilmu Keperawatan yang terdiri dari Nurhidayah, Halima Nur Aisya, Karisma Putri Aryani, Klara Sinta Oktavia Budi Martanti dan dosen pembimbing sekaligus ketua pelaksana yaitu Ns. Sumarno Adi Subrata, M.Kep., PhD (Dosen FIKES, UNIMMA).
Dalam sambutannya, Kepada Desa Petung menyampaikan bahwa kasus stunting kini menjadi perhatian khusus warga Petung karena dapat berdampak pada tumbuh kembang anak di kemudian hari. Pihak kelurahan juga berterimakasih kepada UNIMMA yang turut andil dalam penanganan stunting di Desa Petung.
Dosen Pembimbing yaitu Ns. Sumarno Adi Subrata, M.Kep., PhD menjelaskan tiga program PPMT periode ini yaitu sosialisasi materi stunting, terapi bermain dan demonstrasi pembuatan makanan tambahan bagi anak. Adi menjelaskan bahwa stunting harus sesegera mungkin diatasi karena bisa mengganggu kognitif, social serta tumbuh kembang anak
Selain sosialisasi materi, kelompok PPMT juga melaksanakan terapi bermain yang dilakukan di salah satu rumah warga di Desa Petung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan anak meskipun tengah mengalami stunting.
Program lainnya yang telah dilakukan adalah pembuatan makanan tambahan bagi anak. Dalam kegiatan ini lima orang tua yang anaknya mengalami stunting mendapat edukasi membuat agar agar dari daun kelor. Selama kegiatan, para peserta sangat antusias bahkan mereka ingin mencoba membuatnya ketika di rumah.
Nurhidayah selaku ketua kelompok PPMT dari mahasiswa menyampaikan bahwa ketiga program ini berjalan lancar dan mendapatkan respon positif dari warga. Bahkan ia berharap, seluruh program tersebut dapat dilanjutkan secara mandiri oleh para orang tua di rumah masing-masing. Besar harapan kelompok ini bahwa desa Petung bisa terbebas dari kasus stunting. Peran serta dari semua pihak yang meliputi warga, tokoh masyarakat dan pemerintah menjadi kunci utama dalam hal ini, pungkas Adi.