SURYAGEMILANGNEWS.COM, Muntilan,- Tahun baru Islam atau sering disebut dengan tahun baru hijriyah perlu dijadikan momentum untuk melakukan instropeksi dan evaluasi terhadap perjalanan hidup yang telah dijalani untuk kemudian melakukan perbaikan pada masa mendatang. Setiap pribadi manusia apapun latar belakang kehidupan dan profesinya perlu melakukan hijrah mental.
Setiap hadirnya tahun baru Islam jangan hanya dipahami dalam konteks sejarah Islam semata yakni hijrah Nabi Muhammad dari Kota Makkah ke Madinah, akan tetapi dalam konteks kehidupan saat ini perlu dipahami sebagai momentum untuk melakukan hijrah dalam arti lebih luas yakni hijrah terkait mentalitas manusia dalam menjalani kehidupan. Demikian disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan ( Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Din Syamsuddin dalam ceramahnya dihadapan sekitar 10.000 jama’ah pada acara Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah (SKBM) di lapangan Desa Tamanagung, Muntilan, Kabupaten Magelang pada 1 Muharram 1440 Hijriyah bertepatan dengan 11 September 2018.
Makna dari hijrah mental dapat diartikan sebagai proses melakukan perubahan menuju kebaikan seperti dalam kepribadian, perilaku hidup maupun wawasan kehidupan.Kemudian juga dari kemungkaran dan kemaksiatan menuju ketaatan, kemunduran menuju kemajuan dan juga kebodohan menuju kecerdasan. “Ketika proses hijrah secara mental mampu dilakukan maka kehidupan umat dan bangsa dalam berbagai bidang bisa menjadi lebih baik” katanya.

Din Syamsuddin juga berpesan bahwa dengan segala potensi yang dimiliki, maka umat Islam perlu menjadi kekuatan dalam proses perubahan dalam rangka upaya mewujudkan bangsa yang berdaulat dalam arti terwujudnya keadilan dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.
Penasehat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Amien Rais yang juga memberikan ceramah pada kegiatan tersebut menyampaikan beberapa catatan antara lain bahwa pasal-pasal dalam konstitusi negara Undang – undang Dasar 1945 belum mampu diterapkan dan dipraktekkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya yang terkait dengan persoalan ekonomi.Masih banyak aset dan kekayaan bangsa ini hanyadinikmati oleh sekelompok orang saja, aset dan kekayaan bangsaseharusnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran seluruh rakyat.
“Seluruh komponen bangsa perlu bersatu dan berjuang secara bersama-sama untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial sehingga amanat yang ada dalam konstitusi dapat benar-benar diwujudkan” katanya.
Hadir pula dalam SKBM tersebut, Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Endra Endah Wacana yang hadir mewakili Bupati Magelang, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Jumari, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Eko Muh Widodo dan Ahmad Mumtaz Rais.
(MPI PDM Kab. Magelang)