Suryagemilangnews.com, Bandung – Jiwa berkarya sudah melakat kepada Ranna Fathiyyah Azzahra, siswi SMP Muhammadiyah 8 Bandung. Kecintaannya pada sebuah karya, Ia ekspresikan dalam bentuk buku dan film. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan dan tampil di forum internasional.
Bersama rekan seperjuangan, Ia mendirikan Mutu Sinema sebagai wadah berkreasi. Selain itu, sebagai sarana menyampaikan pesan kebaikan melalui dunia perfilman.
“Kami sudah memproduksi 3 film pendek dan meraih beberapa penghargaan,” ujarnya.
Ranna, begitu sapaan akrabnya bersama dengan rekan tim pernah meraih Juara 1 Indonesia Mendongeng dan penghargaan Anak Merdeka Award 2019. Selain itu juga mendapatkan penghargaan Khusus Juri Imaji Fest. Walau pandemi membatasi ruang gerak, namun Ia tetap menemukan celah untuk berkarya.
“Saat ini karya saya yang berjudul Gara-Gara gak Boleh Jadi Chef terpilih dalam nominasi Anak Merdeka Award di kompetisi Nasional Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ XII-2021),” ungkapnya.
Bukan kali pertama bagi Ranna terpilih menjadi nominator di FFPJ. Sebelumnya pada 2019 lalu juga sebagai nominator FFPJ X sekaligus mendapatkan kesempatan mengikuti Workshop Nirmana dan Psikologi Film.
Ranna memiliki kemampuan pengamatan yang jeli dan detail terhadap kejadian sehari-hari. Halitulah yang menjadikannya tetap terus berkarya sepenuh hati.
“Kuncinya percaya diri dan kerja keras sehingga tidak mudah menyerah. Terus menjadi lebih baik agar mendapat kepercayaan dan dukungan dari orang terdekat,” katanya.
Selain menyelami dunia perfilman, Ranna merupakan sosok yang peduli dan aktif mengkampanyekan perlindungan anak melalui video dan podcast. Menurutnya, selain mendapatkan perlindungan, setiap anak juga harus mendapatkan hak untuk merdeka belajar.
Ditambah lagi, Ranna merupakan tipe siswi yang menyukai dan mudah memahami proses belajar secara praktek. Di pendidikan formal, Ia manfaatkan untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Alhasil, dirinya dapat menyelesaikan sebuah buku berjudul “My Kitchen Diary – Pandemic, Food and Math” yang ia tulis dan rilis sendiri di masa pandemi.
Terakhir, Rana aktif sebagai Duta U-Report UNICEF Indonesia. Banyak pengalaman yang Ia dapatkan bersama U-Report. Diantaranya adalah kampanye anti tembakau dan mengadakan pertemuan secara virtual dengan wakil U-Report di berbagai Negara seperti Amerika, Afghanistan, Uzbekistan, Afrika dan negara lainnya.
Bersama UNICEF Indonesia juga, Rana menjadi bagian Mitra Muda dan aktif mengikuti diskusi seputar perlindungan anak. Selain itu juga aktif membuat banyak konten untuk di Instagram dan Tiktok U-Report Indonesia.(Bal)