SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – MTs Muhammadiyah 1 Muntilan bekali siswa dengan kegiatan wirausaha. Para siswa rutin memproduksi dan memasarkan telur asin setiap minggu.
Guru Mata Pelajaran (Mapel) Kewirausahaan Ani Puji Astuti menyebutkan kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak awal 2021. Tujuannya untuk memanfaatkan waktu luang dan melatih anak-anak pondok supaya memiliki jiwa wirausaha.
“Sasaran kami hanya anak pondok karena pembelajarannya tatap muka terus. Selain itu punya banyak waktu luang. Berbeda dengan siswa reguler,” ucap Ani pada Sabtu (9/10).
Jumlah anak pondok ada 34 siswa. Diantaranya 13 putra dan 21 putri. Sebelumnya, pembuatan telur asin dikhususkan bagi anak putri sedangkan anak putra membudidayakan Lele dengan bak.
“Budidaya Lele kurang berhasil. Karena faktor kelalaian maka banyak yang mati. Akhirnya kita maksimalkan untuk produksi telur asin semua,” imbuh Ani.
Produksi telur asin dilaksanakan setiap Sabtu setelah kegiatan Hizbul Wathan. Minggu pertama untuk proses pembuatan, kemudian minggu selanjutnya digunakan untuk pemasaran.
“Usai kegiatan HW kita membersihkan telur. Lalu dimasak dengan garam dan bumbu. Kemudian kita dinginkan,” lanjut Ani.
Ani juga menyampaiakan bahwa sudah berlangganan dengan peternak telur khusus. Setelah melalui produksi dan siap dipasarkan di kampung sekitar, siswa menjual dengan harga 3.000 rupiah tiap telur asin. Dari hasil penjualan siswa menyetorkan 2.500 rupiah per telur asin.
“Siswa mendapatkan 500 rupiah per telurnya. Lumayan untuk menambah uang jajan mereka. Selain itu, supaya mereka bersosialisasi dengan masyarakat,” terang Ani.
Awalnya produksi telur asin dimulai sekitar 50 butir. Saat ini sudah meningkat hampir mencapai 200 butir. Pihak sekolah sangat mendukung adanya kegiatan tersebut. Selain itu siswa sangat antusias dan merasa senang. Bahkan tak sabar untuk menanti pembuatan telur asin dan memasarkannya.
Kepala Madrasah Sri Badriyati mendukung kegiatan kewirausahaan. Program ini menjadi salah satu tupoksi kepala madrasah, yaitu mengembangkan kewirausahaan. Selain itu mengasah jiwa usaha, keberanian, keuletan, dan tanggungjawab siswa.
“Tentu siswa mengetahui sulitnya orang tua mencari uang. Oleh karena itu ketika anak meminta uang kepada orang tua, harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginannya,” kata Sri Badriyati.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat membekali siswa dimasa depannya untuk bisa berwirausaha. Terlebih menjadi seorang pengusaha yang sukses di masa depannya.
Koordinator Siswa produksi telur asin Regina Hing mengaku senang dengan kegiatan wirausaha tersebut. Selain belajar wirausaha Ia juga melihat kekompakkan rekan-rekannya.
“Rasanya seru dan kompak karena selalu bersama. Teman-teman mudah diatur meskipun terkadang membuat kesal. Kedepan, semoga produksi telur asin lebih berkembang,” harap Regina.(bal)