Sunday, November 16, 2025
  • Login
Surya Gemilang News
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Persyarikatan
    • Berita AUM
    • Berita Nasional
    • Berita Daerah
  • Artikel
    • Al Islam
      • Khutbah
      • Aqidah
      • Fiqh
      • Muamalah
      • Hikmah
    • Pendidikan
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Opini
  • Redaksi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Surya Gemilang News
No Result
View All Result
Home Catatan

Bahasa Netizen dan Bahasa Akademik: Menjembatani Meme dan Metodologi

Oleh: Faishol Adiswara Salman Syauqi*

admin by admin
October 31, 2025
in Catatan, Hikmah, Opini
0
Bahasa Netizen dan Bahasa Akademik: Menjembatani Meme dan Metodologi
0
SHARES
210
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Di era digital yang serbacepat ini, bahasa netizen atau bahasa yang digunakan di media sosial menjadi fenomena yang sangat berkembang dan menonjol di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Bahasa ini biasanya ditandai dengan penggunaan bahasa gaul, singkatan, istilah-istilah kekinian, serta gaya penulisan cenderung santai dan ekspresif. Meskipun bahasa netizen mempermudah berkomunikasi serta menciptakan suasana akrab, tetapi keberadaannya ternyata membawa dampak yang kompleks terhadap bahasa formal. Khususnya, terhadap bahasa akademik yang digunakan dalam dunia pendidikan.

Bahasa Akademik dan Tantangan Metedologi dalam Pendidikan

Pertama – tama, bahasa netizen memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan dekat antarindividu. Istilah-istilah seperti kepo, mager, baper, dan singkatan lain yang bersifat dinamis dan mudah berubah membantu para pengguna media sosial untuk mengekspresikan pendapat, perasaan, dan interaksi dengan cara yang lebih ringan dan kreatif. Penggunaan bahasa gaul di kalangan mahasiswa misalnya, dapat mengurangi rasa canggung dalam berkomunikasi dan membangun ikatan sosial yang lebih erat. Hal ini menunjukkan fungsi sosial positif dari bahasa netizen sebagai alat untuk menjalin hubungan sosial yang informal dan menyenangkan.

Namun, dari sisi lain, penggunaan bahasa netizen yang berlebihan juga menghadirkan tantangan serius bagi perkembangan dan pemertahanan bahasa akademik. Bahasa akademik menuntut ketelitian, kejelasan, serta kepatuhan terhadap kaidah bahasa yang baku dan formal. Dalam konteks pendidikan, terutama pada mahasiswa, perpindahan dari bahasa netizen yang santai ke bahasa akademik yang formal sering kali sulit. Hal ini terjadi karena mereka sudah terlalu terbiasa menggunakan bahasa gaul atau slang dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini berpotensi mengakibatkan lemahnya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama dalam penulisan tugas akademik dan presentasi ilmiah.

Salah satu faktor yang memperkuat maraknya penggunaan bahasa netizen adalah pengaruh media sosial yang masif. Media sosial tidak hanya menjadi tempat untuk berinteraksi, melainkan juga sarana penyaluran ekspresi diri yang tidak terikat oleh norma bahasa formal. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan bahasa gaul menyebar dengan cepat dan diadopsi oleh banyak kalangan tanpa filter formalitas. Sebagai akibatnya, bahasa akademik terkadang terabaikan dalam keseharian; muncul kecenderungan untuk menggunakan bahasa yang kurang tepat dalam konteks akademik.

Bahasa Netizen dan Peran Meme dalam Komunikasi Digital

Berbagai penelitian juga menunjukkan fakta bahwa penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat mengikis kemampuan berbahasa baku. Misalnya, penelitian oleh RR Sebayang (2024) yang mengamati mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menemukan bahwa pengaru media sosial menyebabkan penggunaan bahasa gaul meluas dalam komunikasi sehari-hari generasi muda. Hal ini berdampak negatif terhadap keterampilan menulis akademik dan pemahaman bahasa baku. Sebagian mahasiswa menggunakan bahasa gaul bahkan dalam komunikasi dengan keluarga atau lingkungan akademik informal. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan bahasa akademik Indonesia jika generasi muda terus-menerus menggunakan bahasa netizen tanpa membedakan konteks komunikasi. Hal ini tentunya dapat membahayakan kelestarian bahasa akademik.
Namun, sangat penting untuk diingat bahwa bahasa netizen bukan sepenuhnya sesuatu yang harus dilawan atau dihindari. Bahasa ini memiliki peran penting dalam membangun kreativitas berbahasa, menjembatani komunikasi antarmanusia, serta memudahkan penyampaian pesan yang lebih ekspresif dan relevan dalam konteks sosial tertentu. Masalah utama yang perlu diatasi adalah bagaimana agar pengguna bahasa, khususnya mahasiswa, dapat meningkatkan kesadaran untuk beralih antarragam bahasa sesuai konteks. Mereka perlu kesadaran terkait kapan bahasa gauldigunakan; serta kapan mereka harus berbahasa akademik.

Solusi yang dapat ditempuh adalah pembelajaran bahasa yang lebih kontekstual dan adaptif di institusi pendidikan. Kurikulum perlu memasukkan materi tentang pemertahanan bahasa dan ragam bahasa tinggi serta ragam bahasa rendah. Dalam materi ini, siswa diajarkan perbedaan antra bahasa netizen dan bahasa akademik, termasuk kapan dan bagaimana menggunakan masing-masing ragam bahasa sesuai konteks. Pendekatan bilingual dalam bahasa formal dan informal akan membantu mahasiswa untuk mengembangkan fleksibilitas berbahasa dalam bahasa yang baik. Selain itu, guru dan dosen perlu memberikan contoh konkret yang mengintegrasikan keduanya agar mahasiswa bisa melihat perbedaan penerapan bahasa dalam situasi yang beragam.

Menghidupkan kembali rasa cinta dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia yang baku dan formal juga merupakan langkah penting. Bahasa akademik adalah salah satu kunci utama dalam pencapaian kecakapan dan profesionalisme akademis serta karier masa depan. Upaya ini harus diimbangi dengan pemahaman bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang hidup dan berkembang sesuai kebutuhan zaman. Bahasa netizen adalah bagian dari evolusi bahasa, tetapi tidak boleh menggeser posisi bahasa akademik sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Secara garis besar, bahasa netizen telah membawa warna dalam komunikasi modern dengan segala kelebihannya dalam konteks sosial. Namun, pengaruhnya terhadap bahasa akademik perlu diwaspadai agar kemudahan dan kreativitas berbahasa di media sosial tidak mengorbankan kecakapan dan mutu bahasa resmi dalam ranah akademik. Kesadaran akan fungsi dan konteks penggunaan bahasa yang berbeda-beda harus diperkuat agar generasi muda bisa berkomunikasi secara efektif dan profesional di semua bidang kehidupan.

*Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan

Tags: MememetodologiNetizen
Previous Post

Perkuat Silaturahmi, PRM Keji Muntilan Gelar Studi Tiru dan Rihlah ke Gunungkidul

Next Post

Muhammadiyah Perjuangkan Legalitas Resmi di Taiwan, Perkuat Dakwah dan Perlindungan Warga Negara

admin

admin

Artikel Terkait

Dari Sekolah ke Palestina: Antara Gelaja Egosentris Lembaga & Menghidupkan Visi Peradaban
Hikmah

Dari Sekolah ke Palestina: Antara Gelaja Egosentris Lembaga & Menghidupkan Visi Peradaban

July 4, 2025
32
Islam Progresif Melawan Oligarki Digital: Muhammadiyah di Pusaran Era Trump
Hikmah

Islam Progresif Melawan Oligarki Digital: Muhammadiyah di Pusaran Era Trump

January 23, 2025
239
Memahami Pahlawan Dibalik Meja
Hikmah

Memahami Pahlawan Dibalik Meja

October 29, 2024
179
Next Post
Muhammadiyah Perjuangkan Legalitas Resmi di Taiwan, Perkuat Dakwah dan Perlindungan Warga Negara

Muhammadiyah Perjuangkan Legalitas Resmi di Taiwan, Perkuat Dakwah dan Perlindungan Warga Negara

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Inilah Nama Para Pahlawan Nasional Dari Muhammadiyah

Inilah Nama Para Pahlawan Nasional Dari Muhammadiyah

August 20, 2021
Dapat Hadiah Umroh, Nani Langsung Menangis

Dapat Hadiah Umroh, Nani Langsung Menangis

September 11, 2022
Hukum dan Waktu Membaca Doa Iftitah Pada Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

Hukum dan Waktu Membaca Doa Iftitah Pada Shalat Idul Fitri dan Idul Adha

July 19, 2021
Inilah Penggembira Yang Memperoleh Rumah dan Motor, Hadiah Utama Door prize Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Inilah Penggembira Yang Memperoleh Rumah dan Motor, Hadiah Utama Door prize Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.

November 21, 2022
anak sekolah sd

SD Muhammadiyah Candirejo Menangi Kompetisi Foto Literasi

9
macam macam najis

Macam-Macam Najis

4
sholat subuh berjamaah

Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah

3
Sekolah Pencetak Wirausaha: SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Ciptakan Sabun Cuci Piring dan Produksi Bakso Jamur

Sekolah Pencetak Wirausaha: SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Ciptakan Sabun Cuci Piring dan Produksi Bakso Jamur

3
Peringati Milad Persyarikatan, Muhammadiyah Kabupaten Magelang Adakan Jalan Sehat Bersama

Peringati Milad Persyarikatan, Muhammadiyah Kabupaten Magelang Adakan Jalan Sehat Bersama

November 15, 2025
DPD KNPI Kabupaten Magelang Resmi Dilantik, Ini Pesan Bupati untuk Pemuda

DPD KNPI Kabupaten Magelang Resmi Dilantik, Ini Pesan Bupati untuk Pemuda

November 15, 2025
PCM Muhammadiyah Dukun Magelang Resmikan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis untuk Ribuan Siswa

PCM Muhammadiyah Dukun Magelang Resmikan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis untuk Ribuan Siswa

November 12, 2025
Sambut Milad Muhammadiyah, Puluhan Peserta Ikuti Workshop Literasi Digital

Sambut Milad Muhammadiyah, Puluhan Peserta Ikuti Workshop Literasi Digital

November 9, 2025

Recent News

Peringati Milad Persyarikatan, Muhammadiyah Kabupaten Magelang Adakan Jalan Sehat Bersama

Peringati Milad Persyarikatan, Muhammadiyah Kabupaten Magelang Adakan Jalan Sehat Bersama

November 15, 2025
81
DPD KNPI Kabupaten Magelang Resmi Dilantik, Ini Pesan Bupati untuk Pemuda

DPD KNPI Kabupaten Magelang Resmi Dilantik, Ini Pesan Bupati untuk Pemuda

November 15, 2025
82
PCM Muhammadiyah Dukun Magelang Resmikan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis untuk Ribuan Siswa

PCM Muhammadiyah Dukun Magelang Resmikan SPPG, Dukung Program Makan Bergizi Gratis untuk Ribuan Siswa

November 12, 2025
103
Sambut Milad Muhammadiyah, Puluhan Peserta Ikuti Workshop Literasi Digital

Sambut Milad Muhammadiyah, Puluhan Peserta Ikuti Workshop Literasi Digital

November 9, 2025
51
Surya Gemilang News

© 2021 suryagemilangnews

Navigate Site

  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Berita Persyarikatan
    • Berita Daerah
    • Berita Nasional
  • Artikel
    • Al Islam
      • Aqidah
      • Fiqh
      • Muamalah
    • Iptek
    • Kesehatan
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak

© 2021 suryagemilangnews

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In