MAGELANG – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh SMP Muhammadiyah Plus (SMPM Plus) Gunungpring, Muntilan. Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT) Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) Kementerian Pendidikan, SMPM Plus Gunungpring berhasil meraih peringkat ke-2 tingkat SMP/MTs se-Jawa Tengah dan peringkat ke-15 tingkat nasional dengan perolehan total 115 medali.
Medali-medali tersebut berasal dari beragam bidang kompetisi, mulai dari olahraga, riset, inovasi, hingga seni budaya. Capaian ini sekaligus menempatkan SMPM Plus Gunungpring sebagai sekolah Muhammadiyah tingkat SMP/MTs paling berprestasi di Kabupaten Magelang dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya unggul di tingkat nasional, sekolah ini juga siap mengukir prestasi di kancah internasional. Sebanyak 90 siswa SMPM Plus Gunungpring dijadwalkan akan berangkat ke Malaysia dan Singapura pada 20–27 September mendatang untuk mengikuti kompetisi riset dan robotik internasional.
Kepala SMPM Plus Gunungpring, Efi Nurul Utami, S.Pd, menyampaikan bahwa persiapan keberangkatan sudah dimulai sejak awal Juli. Salah satu tahap awal adalah pembuatan paspor bagi siswa yang akan berlomba. “InsyaAllah kita akan berangkat tanggal 20 September. Saat ini sudah dimulai proses pembuatan paspor bagi siswa yang ikut lomba,” ujarnya.
Untuk mempermudah proses, pihak sekolah bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo. Petugas imigrasi langsung mendatangi sekolah untuk membantu proses pembuatan paspor secara kolektif. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar siswa.
Menurut Christine, Kasubseksi Dokumen Perjalanan Kantor Imigrasi Wonosobo, pihaknya sengaja datang ke sekolah sebagai bentuk pelayanan prima. “Di sini siswa tinggal mengisi data diri, kemudian melakukan pemotretan dan sidik jari. Kami ingin membantu mempermudah akses tanpa mengganggu kegiatan belajar,” jelasnya.
Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, diharapkan delegasi SMPM Plus Gunungpring dapat mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. (Nurul Abadi / Novi Setiaji)