Suryagemilangnews.com, Pekalongan – Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Peluncuran ini ditandai dengan praktek pemanfaatan Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, S.E. didampingi Wakil Walikota Pekalongan, H. Salahudin, S.T.P; Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto, S.K.M., M.Kes.; perwakilan TNI; POLRI; dan pihak swasta yang bertempat di Halaman Setda Kota Pekalongan, Rabu (6/10).
Aplikasi ini merupakan bentuk sinergi pihak pemerintah, swasta, serta masyarakat Kota Pekalongan. Tujuannya adalah untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat dalam mendapatkan layanan ambulance agar dapat tertangani dengan baik untuk sampai ke rumah sakit terdekat, disamping sebagai inovasi layanan publik berupa aplikasi berbasis Android yang bisa diunduh di Playstore.
Selain itu, saat ini sistem informasi terpadu yang handal, cepat, dan efisien dalam menanggulangi setiap kejadian kegawatdaruratan sangat diperlukan sehingga kehadiran aplikasi tersebut menjadi sangat berguna bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr. Slamet Budiyanto, S.K.M., M.Kes. mengungkapkan dalam laman resmi Pemerintah Kota Pekalongan bahwa akses masyarakat untuk mendapatkan bantuan layanan ambulance masih sulit karena terkendala sistem, sementara ketersediaan armada sebenarnya sudah mencukupi.
Kondisi inilah yang menyebabkan keterlambatan dalam mendapatkan penanganan rumah sakit dan banyak masyarakat yang tidak tertolong jiwanya saat sebelum maupun sesudah sampai di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat lainnya.
“Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan sebuah inovasi layanan publik yang menjawab permasalahan tersebut yaitu adanya Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat yang mudah dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Aplikasi ini berbasis android sehingga dapat digunakan dengan melakukan download aplikasi tersebut terlebih dahulu,” ungkapnya.
Budi juga menjelaskan bahwa aplikasi tersebut melibatkan jejaring ambulance yang terdapat di masyarakat, yaitu 19 armada baik milik rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas perawatan, organisasi kemasyarakatan seperti NU dan Muhammadiyah, serta beberapa perusahaan swasta yang ada di Kota Pekalongan. Budi kemudian menyebutkan, durasi yang dibutuhkan sejak masyarakat menekan tombol panik adalah 75 detik.
Selama durasi tersebut, aplikasi akan secara otomatis mencari nomor layanan ambulance yang dapat dihubungi dari lokasi terdekat. Ketika nanti tidak ada layanan ambulance yang beroperasi, maka akan terhubung juga ke layanan Gawat Darurat PSC 119 (pada nomor 0816619119) milik Dinas Kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Ia juga menghimbau agar masyarakat segera mengunduh aplikasi ini, meski belum membutuhkan.
“Kami berharap, seluruh masyarakat jangan menunggu ketika nanti membutuhkan layanan kegawatdaruratan baru download, tetapi mereka bisa memasang aplikasi ini terlebih dahulu apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Ketika memanfaatkan layanan ini dan misalnya tidak ada layanan ambulance yang bisa dihubungi karena sedang melayani pasien lain, maka akan dihubungkan ke PSC 119,” terangnya.
Sementara itu Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, S.E. memberikan apresiasi atas peluncuran layanan Aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat ini. Menurutnya, layanan ini adalah sebuah terobosan penting guna memberikan kemudahan pada masyarakat dalam mengakses kesehatan.
“Tinggal PR ke depan bisa dimaksimalkan keberadaan layanan ini. Dengan aplikasi ini bisa jadi lebih mudah dan fast respon, ambulance semuanya sudah standby dan terkoneksi seluruhnya dalam memberikan layanan cepat kegawatdaruratan medis di masyarakat. Kami apresiasi karena layanan ini yang pertama di Jawa Tengah yang dilaunching di Kota Pekalongan. Ke depan, memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai aplikasi tersebut,” imbuhnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan, Tubagus MS, M.Si. yang turut hadir dalam acara tersebut mengucapkan rasa syukur atas kontribusi Muhammadiyah melalui Lazismu dalam program ini.
Alhamdulillah ambulance Lazismu berkontribusi di bidang kesehatan pada Pemerintah Kota Pekalongan sebagai bagian dari program aplikasi Tombol Panik Ambulance Rakyat, satu aplikasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan agar masyarakat yang membutuhkan mobil ambulans dapat segera terlayani dengan baik.
Tubagus kemudian menambahkan bahwa selain menjadi bagian dari layanan kesehatan oleh Pemerintah Kota Pekalongan yang melibatkan rumah sakit, puskesmas baik negeri maupun swasta, aplikasi ini juga melibatkan komponen masyarakat, diantaranya ormas keagamaan seperti Muhammadiyah melalui Lazismu.
“Muhammadiyah melalui Lazismu menjadi bagian dari 19 mobil ambulance yang telah terintegrasi pada sistem aplikasi,” tambahnya.
Ia juga berharap agar ke depannya, mobil-mobil ambulance yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah juga akan bergabung dengan aplikasi ini.
“Insya Allah ke depan mobil-mobil ambulance yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah akan ikut bergabung pada aplikasi ini dan semoga aplikasi yang diluncurkan oleh Walikota Pekalongan ini juga mengambil peran dan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat,” tutupnya.
[Public Relation Lazismu PP Muhammadiyah]