Suryagemilangnews.com, Wonosobo. Sebanyak 30 Kontingen relawan Muhammadiyah se-Jawa Tengah dan perwakilan dari Jawa Timur, Lampung serta Sulawesi Selatan ikut serta dalam Jambore Nasional SAR Muhammadiyah di Wonosobo,.11-14 Agustus 2022.
Hadir dalam upacara pembukaan Bupati Wonosobo yang diwakili Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0707, Polres Wonosobo, Ketua PMI Jawa Tengah Sarwa Permana serta perwakilan lembaga penanggulangan bencana organisasi massa di kabupaten Wonosobo.
Tercatat kurang lebih 350 personil yang mengikuti apel pembukaan. Jambore dibuka secara resmi Ketua MDMC Jawa Tengah, Naibul Umam Eko Sakti mewakili Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Naibul Umam atas nama lembaga mengucapkan terima kasih kepada para relawan Muhammadiyah yang hadir.
“Pimpinan MDMC mengucapkan terima kasih karena keterlibatan teman-teman SAR Muhammadiyah yang tak pernah lupa dan tak pernah absen dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana dimana pun berada,” katanya.
Dia meminta para peserta jambore aktif terlibat disetiap kegiatan yang sudah disiapkan panitia. “Gunakan waktu kegiatan Jambore SAR Muhammadiyah ini untuk terus berlatih, membangun komunikasi, bekerja sama saling tukar pikiran dan berbagi ilmu,” katanya.
Ketua Panitia, Satrio, dalam laporannya mengungkapkan tujuan pelaksanaan Jambore Nasional SAR Muhammadiyah yaitu mengkonsolidasikan dan mengkoordinasikan potensi SAR Muhammadiyah se-Indonesia.
“Kemudian mengukur tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap individu personil SAR Muhammadiyah serta mendukung kebutuhan potensi SAR Nasional bersama Basarnas,” kata Satrio.
Sementara itu Sarwa Pramana, Ketua PMI Jawa Tengah dalam wawancara ekslusif di halaman SMA Muhammadiyah Wonosobo mengatakan MDMC terbukti kerja nyata dalam kiprahnya disetiap respon bencana tanpa pernah meninggalkan koordinasi dengan pemerintah dalam halam ini BPBD.
“Sekian tahun bekerjasama dengan relawan, MDMC selalu datang paling awal dan pulang paling akhir dengan bukti kerja nyata disetiap respon,” katanya.
Sarwa juga menambahkan pada saat tidak ada bencana, MDMC selalu mengasah kemampuan para relawan dengan berbagai diklat untuk para anggotanya.
“Sehingga ketika bencana datang mereka sudah siap diterjunkan sesuai dengan kualifikasi masing-masing, ini yang jarang dimiliki organisasi lain,” pungkasnya.
Dalam Jambore Nasional SAR Muhammadiyah ini peserta akan melakukan long march dengan menempuh jarak dua puluh delapan kilo meter dari Desa Gumelar melewati Desa Besuki, Tirip sampai Desa Wadaslintang (Waduk Wadaslintang).
Selain itu ada delapan jenis perlombaan hiburan sekaligus mengasah skill personil relawan diantaranya AIK, Medical Firs Responder, HART (High Angel Rescue Tekhnik), NAVRAD (Navigasi Darat), Survaival, RTRGT (Reach Throw, row, go, tow), Run Swim Run dan terakhir renang sejauh dua kilometer di waduk Wadaslintang.
Untuk mendukung suksenya Jambore beberapa rumah sakit Muhammadiyah di Jawa Tengah terlibat diantaranya RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, Temanggung, Gombong, Kebumen, Sruweng, dan Banjarnegara.
Peserta jambore terdiri dari tujuh personil dengan rincian satu orang pemimpin kontingen, satu orang peserta cadangan dan lima orang peserta penuh. (Hans/Jap)