SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Kabar meninggalnya tokoh Muhammadiyah datang lagi. Kali ini, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sawangan sekaligus Kasi Kurikulum SMP Disdikbud Kabupaten Magelang Qomarudin, SPd, MPd. Ia wafat pada 14 September 2021 pukul 09.00 WIB di RSU Muntilan dalam usia 53 tahun.
Kabar meninggalnya Pak Din begitu sapaan akrabnya, sempat mengejutkan berbagai pihak. Baik keluarga almarhum, keluarga besar Muhammadiyah, dan rekan Disdikbud Kabupaten Magelang. Pasalnya, menjelang wafat Ia tidak mengalami sakit apapun.
Menurut keterangan rekan dinasnya Pak Zamzin, saat pagi usai melaksanakan dhuha, Pak Din sempat merasa tidak enak badan. “Beliau minta saya untuk mengantarkan pulang ke rumah. Ditengah perjalanan sempat menelpon istrinya untuk segera pulang setelah selesai mengajar. Di mobil kondisinya agak lemah oleh karena itu saya pertahankan untuk terus berkomunikasi tentang apapun. Kemudian selang 10 menit tidak ada pembicaraan, wajahnya semakin pucat dan sempat kejang. Lalu segera dilarikan ke RSU Muntilan. Berdasarkan keterangan medis, Pak Din terkena serangan jantung,” kata Zamzin.
Kesan yang mendalam dimata Zamzin selama menjadi rekan dinas dengan almarhum adalah sosok yang menyenangkan dan menyejukkan. “Saya banyak menimba ilmu dari beliau melalui obrolan dan tidak terkesan menggurui. Tidak pernah alfa puasa sunnah. Sebelum apel dinas terlebih dahulu apel ke masjid untuk melaksanakan salat dhuha,” ucapnya.
“Selama di dinas, Ia paham betul pengelolaan dana BOS. Bahkan saat tahun 2019 laporan dana BOS SMP itu bisa sesuai, antara uang masuk dan keluar. Dari milyaran dana bos, awalnya selisih 2 juta, kemudian direkonsiliasi oleh bendahara hingga selisih 2 ribu dan akhirnya tuntas,” kenang Zamzin.
Orang sehebat Pak Din tak lepas dari kebiasaan masa mudanya. Karakter dan kemampuannya sudah terlihat sejak masa sekolah. Menurut penuturan Sugeng, yaitu guru sekaligus sahabat dekat almarhum memberi kesaksian. “Saya mengenal Pak Din sejak mengajar beliau di SMP Muhammadiyah Sawangan. Ia aktif di IPM dan sering memberikan kultum. Selain itu rutin mengikuti pengajian remaja di wilayah Krogowanan bersama dengan saya,” tutur Sugeng.
Menurut Sugeng, Pak Din aktivis sejati. Setelah lulus SMA tahun 1983, sempat ada jeda waktu sebelum melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Ia manfaatkan untuk aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII). Disitulah Pak Din banyak berdiskusi dan semakin pandai dalam memberikan ceramah.
Ditengah kesibukan kuliah pun, ketika Pak Din pulang, masih menyempatkan waktunya untuk bergabung dengan PII dan menjadi pengurus Pemuda Muhammadiyah Sawangan juga masih mengikuti pengajian remaja setempat. Ditambah lagi memanfaatkan hari sabtu untuk mengajar di SMP Muhammadiyah 2 Sawangan.
Dulunya, sebelum menjadi Ketua PCM Sawangan, Pak Din sempat menjadi Ketua PCPM Sawangan menggantikan Pak Bambang. Aktif juga di PDM Kabupaten Magelang sebagai Skretaris Majelis Dikdasmen. Selain itu kepandaian dalam berceramah menuntunnya menjadi Ustadz Korps Mubaligh Muhammadiyah Sawangan.
Pak Sugeng mengenal almarhum sebagai pribadi yang cerdas dan suka membantu siapapun yang mengalami kesulitan. Banyak hal yang dilakukan oleh almarhum memang berkecimpung di dunia pendidikan dan dakwah.
Tidak hanya di Muhammadiyah, pengabdian almarhum juga dilakukan di instansi pemerintah. Setelah diangkat menjadi PNS, Ia mengajar di SMP Negeri 2 Tempuran. Sempat dipindahkan di SMP Negeri 2 Candimulyo kemudian pernah juga menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 3 Grabag.
Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, Drs Sukri MPd juga mengenal sosok Pak Din sebagai orang yang cerdas, ikhlas, dan sederhana. Ketika menemui permasalahan ditanggapi dengan bijak, solutif, dan normatif. Bekerja tanpa pamrih, tidak perhitungan soal uang dan waktu apalagi memikirkan untung rugi. Selagi mengerjakan hal baik dan benar, senantiasa dilakukan.
Pak Din dimata Sukri adalah pribadi yang mempunyai pandangan realistis. Penyampaiannya sederhana dan sistematis sehingga pembicaraannya mudah dipahami. Selain itu dalam kepemimpinannya cara memberikan solusi pun secara cepat dan tepat. Penampilannya pun sederhana meskipun menjadi pejabat
Setelah apa yang sudah dilakuakan oleh Pak Din semasa hidupnya, telah memberikan kesan yang istimewa. Banyak yang mencintai almarhum, namun Allah lebih mencintai dengan memanggilnya untuk kembali ke haribaan-Nya. Semoga keluarga mendiang dan semua yang merasa kehilangan senantiasa tabah dan sabar. (bal)