SURYAGEMILANGNEWS.COM, PURWOREJO – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Prodi Keperawatan D3 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah mengelar Webinar Kupas Tuntas Exit Exam untuk mahasiswa vokasi keperawatan
Tujuan kegiatan tersebut untuk mempersiapkan para mahasiswa dalam menghadapi Uji Kompetensi (Ukom). Diantaranya mengenalkan situasi, model, dan bentuk soal dari ujian tersebut. Sebab, Prodi Keperawatan D III UMP selain menargetkan lulus, tenaga kesehatan (nakes) juga harus memiliki kualitas dengan standar yang bagus.
Diketahui bahwa, Ukom adalah upaya untuk mengukur kemampuan atau kompetensi dari seseorang baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotor dalam memenuhi suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar tertentu yang telah ditetapkan.
Ketua Panitia webinar, Ambring Mujiyati melaporkan setidaknya 367 peserta telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dari jumlah tersebut terdiri dari berbagai institusi vokasi di Jawa Tengah dan peserta dari seluruh Indonesia.
Ia berharap, kegiatan ini mampu memprediksi masing-masing peserta akan kekuatan dan kelemahannya. “Termasuk didalamnya diharapkan mampu menjadi prediktor terhadap tingkat kelulusan,”tegasnya di Purwokerto, Kamis (19/08/21).
Kepala Program Studi (Kaprodi) Keperawatan D III Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep mengungkapkan, melalui webinar yang mengulas kiat dan trik sukses dalam Uji Kompetensi, Prodi ingin membantu alumni agar sukses dalam mengikutinya. Ia juga berharap prestasi kelulusan juga dapat dipertahankan.
“Pada tahun 2020 lulus 100 %, semoga prestasi kelulusan ini dapat dipertahankan juga ditahun-tahun mendatang,” harapnya.
“Upaya lainnya juga dengan memberikan pembekalan terkait Uji Kompetensi, mengikutsertakan Try Out Ukom AIPVIKI, Try Out Aipviki Wilayah Jawa Tengah dan juga Try Out Aipviki,” imbuh Endiyono.
“Kegiatan uji kompetensi merupakan salah satu bentuk implementasi dari Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi,” terangnya.
Menurutnya, berbagai regulasi telah mengatur penyelenggaraan uji kompetensi bagi lulusan. Kegiatan uji kompetensi harus dapat diikuti dengan sebaik-baiknya oleh lulusan pendidikan, termasuk didalamnya adalah pendidikan Diploma III Keperawatan.
Menurut Endiyono, pengenalan situasi ujian diperlukan untuk benar-benar memastikan kondisi mahasiswa. Ia menghimbau untuk membangun kesiapan mental sehingga hasil ujian dapat maksimal.
“Tambah wawasan kognitif dan bangun strategi belajar atau strategi kognitif dalam menghadapi soal-soal uji kompetensi,” pungkasnya. (bal)