Magelang – Tidak ada kata terlambat untuk memperdalam ilmu agama. Semangat inilah yang melatarbelakangi Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ketunggeng, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, ketika meluncurkan Pesantren Lansia “Al Ma’un” di Dusun Kwilet, Desa Ketunggeng, pada Sabtu (8/11/2025). Program ini menjadi jawaban atas kebutuhan spiritual para lanjut usia yang ingin mengisi masa senja dengan kegiatan yang bermanfaat, bermakna, dan menenteramkan jiwa.
Acara peresmian berlangsung sederhana namun penuh kekhidmatan. Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, M. Nasirudin, jajaran PCM dan PCA Dukun, serta pengurus PRM dan PRA Ketunggeng. Kehadiran mereka menjadi bukti dukungan penuh terhadap inovasi dakwah yang terus dilakukan Muhammadiyah.

Pesantren lansia ini dirancang dengan kurikulum yang relevan, fasilitas memadai, serta pendampingan spiritual yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta lansia. Ketua PRM Ketunggeng sekaligus mudir pesantren, Imam Hardani, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata spirit fastabiqul khoirot.
“Kuota awal kami hanya 30 peserta, tetapi antusias masyarakat sangat besar. Total pendaftar mencapai 56 orang,” ungkap Dani.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan papan nama pesantren serta pengalungan tanda peserta oleh Ketua PDM Kabupaten Magelang, M. Nasirudin, didampingi Ketua PCM Dukun, Rahmad, dan Ketua PRM Ketunggeng, Imam Hardani.
Dalam sambutannya, M. Nasirudin memberikan apresiasi tinggi atas terobosan yang dilakukan PRM Ketunggeng.
“Lansia adalah fase hidup yang sangat menentukan. Melalui pesantren ini, para lansia dibekali dengan ilmu agar menjadi pribadi yang siap menyongsong husnul khotimah,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Langkah PRM Ketunggeng ini benar dan sangat baik. Kita harus membiasakan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan yang tidak baik.”
Kegiatan pesantren lansia dipusatkan di Musholla Al-Ma’un, Dusun Kwilet RT 02/RW 03, Ketunggeng, Dukun. Pelaksanaan kegiatan berlangsung setiap hari Sabtu, sebanyak 4 pertemuan dalam satu bulan untuk setiap angkatan, dan ditutup dengan wisuda.
Sejumlah narasumber yang terlibat dalam program ini antara lain ustaz M. Nasirudin, Seneng Widodo, Eko Andono, dan Yoga Hermawan. Pada sesi perdana, peserta menerima materi “Misteri Alam Kubur” dari ustaz Seneng Widodo serta “Fiqih Wakaf Praktis” oleh ustaz Eko Andono.
Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PDM Kabupaten Magelang, Seneng Widodo, turut menyambut baik hadirnya Pesantren Lansia di PRM Ketunggeng. Menurutnya, program ini selaras dengan agenda besar LDK yang fokus pada dakwah komunitas.
“Pesantren lansia sudah berjalan di berbagai wilayah, seperti di PCM Sawangan dan PCM Dukun. Dengan meningkatnya jumlah lansia, program seperti ini akan terus dikembangkan,” jelasnya.
Selain itu, LDK juga memiliki program pendampingan keagamaan bagi narapidana dan pembinaan komunitas BikersMu.
Adapun materi yang diajarkan di Pesantren Lansia “Al Ma’un” meliputi aqidah, fiqih, adab, tafsir, kemuhammadiyahan, serta pendidikan kesehatan untuk lansia.
Kontributor: Nurul Abadi
Editor: Novi Setiaji Panuntun