SURUAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG-Melalui Program Kepada Masyarakat Terpadu, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) menanamkan karakter dan mengembangkan kemampuan potensi siswa. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya implementasi pencapaian profil pelajar Pancasila di SD Negeri Kadiluwih.
Ketua PPMT Irham Nugroho mengamati banyak permasalahan muncul di dunia pendidikan. Diantaranya budaya menyapa yang belum menjadi kebiasaan. Selain itu latar belakang orang tua yang heterogen dengan pembiasaan di rumah masing-masing membuat karakter siswa beragam. “Rasa empati juga kurang ketika melihat orang lain dalam kesulitan. Juga tidak punya kemauan belajar keras,” katanya.
Iya menambahkan, fenomena tersebut disebabkan oleh pengaruh gawai tanpa adanya pengawasan. Sebab besar kemungkinan siswa cepat meniru perilaku cerminan media sosial yang kurang tepat. Disisi lain pengaruh negatif televisi dengan memutarkan tokoh animasi yang kurang baik dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
“Lingkungan keluarga juga kurang memperhatikan terhadap iklim ramah anak dalam kehidupan sehari-harinya,”osen Fakultas Agama Islam Unimma
Menyikapi hal itu, pihaknya bersama lima mahasiswa yaitu Ajeng Novita F, Amelia Hasna F, Khusnul Fatmawati, Latif Febi Y, Nindita Dava A. menghadirkan sebuah program. Tujuannya memperkuat potensi siswa dalam menilai baik dan buruk, menjunjung tinggi nilai-nilai yang baik, dan menghayatinya.
Ajeng menjelaskan, pelaksanannya PPMT terbagi menjadi tiga kegiatan. Pertama ialah pelatihan pembelajaran berbasis projek dengan menghadirkan fasilitator sekolah penggerak Akhmad Baihaqi. Kedua yakni melalui dongeng yang menggambarkan profil pelajar Pancasila. Ketiga melalui parenting oleh Kak Damar. “Disini penekanan terhadap pembentukan karakter menjadi tanggung jawab baik sekolah maupun keluarga di rumah,” tandasnya.
Hasilnya, lanjut dia, sinergi antara sekolah, guru, siswa, dan orang tua/wali terwujud. Sehingga dapat memaknai kembali bahwa pembentukan karakter ialah tanggung jawab bersama. Kegiatan itu membuat guru sangat antusias dan memaknai kembali tugas pokok dan fungsi guru untuk lebih menguatkan kembali pencapaian profil pelajar Pancasila,” pungkasnya.(Arf)