Universitas Muhammadiyah Magelang mengadakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPMT) periode 7 bertema Pemberdayaan Masyarakat Sekolah dalam Penerapan Profil Pelajar Pancasila di MI Muhammadiyah Kradenan 1 Srumbung, Magelang.
Kelompok PPMT Periode 7 di Desa Kradenan, Srumbung, Magelang gelar sosialisasi penyusunan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai langkah awal dalam pengenalan Implementasi Kurikulum Merdeka (20 Juli 2023). Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan sekaligus menambah pemahaman guru terkait implementasi P5 di sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa P5 merupakan salah satu unsur kegiatan yang wajib dilaksanakan satuan Pendidikan dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka. P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) sendiri sebagai kegiatan kokurikuler peserta didik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka yang didalamnya bertujuan untuk membentuk pelajar dengan nilai-nilai karakter Pancasila sesuai 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Kelompok PPMT UNIMMA periode 7 di MI Muhammadiyah Kradenan 1 Kecamatan Srumbung ini terdiri atas 5 orang mahasiswa yang berasal dari dua program studi berbeda yakni S1-PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dan S1- PGPAUD (Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini). Adapun anggotanya ada Afifah Zahra Arinda Rahmadhanti, Maulana Irfan Rahmanto, Dinar Damaryanti Saefullah Putri, Atika Putri Indriani, dan Syakila Fatkhia Rizki.
Kegiatan sosialisasi dan workshop diisi oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Ibu Puji Rahmawati, M.Pd, dosen PGSD UNIMMA, yang juga menjadi Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 3 tahun 2023 dari Dirgen GTK Kemendikbud. Ibu Puji Rahmawati, M. Pd. menyampaikan materi sosialisasi seputar urgensi Profil Pelajar Pancasila bagi peserta didik, cara menyusun Modul P5. Kemudian dilanjutkan dengan workshop penyusunan Modul P5 sebagai modal persiapan guru dalam menyajikan projek P5 bagi siswa.
Kondisi sebelumnya diketahui bahwa MI Muhammadiyah Kradenan 1 Srumbung belum menerapkan kurikulum merdeka dalam proses pembelajarannya dan baru akan menerapkannya pada tahun ajaran 2023/2024 ini, sehingga sebagian besar guru belum paham betul terkait Implementasi Kurikulum Merdeka seperti apa.
“Sosialisasi implementasi kurikulum merdeka khususnya terkait penyusunan modul P5 yang disampaikan oleh Ibu Puji Rahmawati, M.Pd sangat membantu menambah pemahaman kami terkait modul P5. Dengan kondisi latar belakang dan keterbatasan kita sebagai guru MI Muhammadiyah Kradenan 1 Srumbung, dimana banyak dari kami yang belum tahu secara mendalam tentang Implementasi Kurikulum Merdeka, “tutur Ibu Helmi selaku Kepala Sekolah.
Ibu Puji Rahmawati, M.Pd. dalam materi sosialisasinya menyampaikan bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila perlu disiapkan dengan baik oleh guru dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa serta kondisi lingkungan satuan pendidikan berada.
“Hal yang perlu dipahami dan ditekankan adalah bahwa modul ajar berbeda dengan modul P5. Modul ajar disiapkan dan diperuntukkan bagi kegiatan pembelajaran intrakurikuler siswa. Sedangkan modul P5 disiapkan guru sebagai bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka dalam rangka penanaman nilai-nilai Pancasila sesuai dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan projek yang harus dikerjakan siswa. P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) ini masuk ke dalam kegiatan kokurikuler yang memiliki capaian dan alokasi waktu terpisah dari kegiatan pembelajaran (intrakurikuler) siswa. Pada penerapannya, P5 ini juga bisa diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa.” terang Ibu Puji.
Guru yang mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut menyampaikan bahwa dengan adanya sosialisasi kurikulum merdeka ini membantu guru-guru MI Muhammadiyah Kradenan 1 Srumbung dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka, khususnya dalam penyusunan modul P5. Sebab selama ini sekolah masih menerapkan kurikulum 2013 (K-13) dan cara belajar siswa masih teacher center, sehingga siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu Implementasi Kurikulum Merdeka sangat dibutuhkan di era saat ini karena dalam kurikulum merdeka siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menyelesaikan projek-projek yang disiapkan guru. Peran guru hanya sebagai fasilitator saja dimana tugasnya mengarahkan dan mendampingi anak saat pembelajaran. Selain itu tugas guru disini juga memfasilitasi kebutuhan siswa dan memberi ruang gerak kepada siswa untuk berkreasi, sehingga siswa lebih kritis dan kreatif, serta merasa tergali potensinya melalui kegiatan projek-projek yang ada.
Kelompok mahasiswa sendiri menyampaikan bahwa program sosialisasi Implementasi Kurilukum Merdeka dan workshop penyusunan modul P5 ini cukup berhasil karena mampu menambah pemahaman guru-guru MI Muhammdiyah Kradenan 1 Srumbung terkait Implementasi Kurikulum Merdeka. Hal ini terlihat dari antusiasme guru saat berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh tim PPMT periode 7 di MI Kradenan hingga akhir.
“Guru menyambut baik adanya kegiatan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini sejak awal pemaparan program kerja kita selama PPMT di MI Kradenan 1, Srumbung”, ungkap Irfan ketua kelompok PPMT.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi dan workshop penyusunan modul P5 ini, guru-guru di MI Muhammadiyah Kradenan 1 Srumbung bisa paham tentang cara menyusun modul P5 sesuai panduan dari Kemendikbud. Selanjutnya guru-guru bisa merencanakan dan menerapkan projek P5 bagi siswa di kelasnya masing-masing pada tahun ajaran2023/2024 ini.