SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Tim Risk Communication & Community Engagement (RCCE) MPKU Muhammadiyah Kota Semarang kunjungi Walikota Semarang. Selain silaturrahim RCCU MPKU Kota Semarang kenalkan program peningkatan intervensi komunikasi risiko dan keterlibatan komunitas dalam rangka penanggulangan kasus covid-19.
Kegiatan tersebut berlangsung di Balai Kota Semarang (9/9).Walikota Semarang Hendrar Prihadi, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang menyambut hangat Leader RCCE Kota Semarang Ali Khamdi bersama tim. Selain itu hadir pula perwakilan relawan RCCE dan RS Romani Muhammadiyah Kota Semarang.
Ali menyampaikan progres program RCCE dua bulan lalu. Selama ini pihaknya fokus dan komitmen mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tetap menerapkan protokol Kesehatan. Hal itu dilakukan dalam rangka mendorong perubahan perilaku baru yang lebih sehat dan aman di Kota Semarang.
“Kami mengedukasi masyarakat dengan memberikan pembekalan kepada relawan dan kader kesehatan, pembagian masker, memobilisasi masyarakat mengikuti vaksinasi, dan webinar untuk guru-guru,” kata Ali.
Ia mengungkapkan bahwa, program ini adalah penyelarasan dan bentuk tindak lanjut dari kerjasama phase 3 MPKU PP Muhammadiyah dengan UNICEF Indonesia. Dalam isu yang sama, mendorong masyarakat tentang kepatuhan 3M+ dan vaksinasi. Selain itu Muhammadiyah juga mendorong keterlibatan pihak pemerintah, akademisi, media dan sektor usaha.
Diketahui, 10 Kelurahan di Kota Semarang menjadi target intervensi program RCCE Kota Semarang. Diantaranya Kelurahan Genuksari, Siwalan, Meteseh, Rowosari, Ngesrep, Kedungmundu, Pleburan, Tegalsari, Jabungan, dan Tambakaji.
“Dengan adanya dukungan dan sinergi Pemkot Kota Semarang, semoga banyak daerah yang bisa diintervensi program ini,” harap Ali.
Hendi, begitu sapaan akrab Walkot Semarang ini mengapresiasi langkah Muhammadiyah atas kerjasama dan bantuannya mengatasi Covid-19. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini PPKM Kota Semarang turun di level 2 atas kerjasama berbagai pihak.
“Penurunan level 2 ini agar tidak menjadi ueuforis semata, tetapi perlu dijaga bersama. Selain itu, program sosialisasi masyarakat terkait vaksinasi juga perlu kita tingkatkan,” kata Handi.
Kepala Dinas Kesehatan, dr Mochammad Abdul Hakam juga mengajak kepada relawan RCCE Kota Semarang menjadi influencer untuk mengedukasi masyarakat. Ia menyampaikan bahwa media sosial menjadi jalur penting untuk komunikasi ke masyarakat agar terus menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi.(bal)