suryagemilangnews.com, MAGELANG – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) di lingkup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menyuntik semangat warga Muhammadiyah mencintai literasi. Sebagai gerakan berkemajuan, pihaknya akan menghadirkan Taman Pustaka Muhammadiyah di tingkat ranting hingga wilayah.
Alternatif ini dipilih untuk memberikan kemudahan akses informasi bagi warga Muhammadiyah. Bahkan, isu-isu segar tentang dunia literasi dibahas dalam kegiatan kopi darat (kopdar) JurnalisMu dan pegiat literasi di Jawa Tengah bertempat di Gedung Lantai 3 Rektorat Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Minggu, (25/3). Acara ini dikuti sekitar 70 perwakilan MPI se-Jateng. Hadir pula Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Widyastuti.
Wakil Ketua MPI PWM Jateng, Mukhtar Arifin mengatakan bahwa Muhammadiyah konsisten terhadap kemajuan bangsa. Adanya taman pustaka, diharapkan menjadi wahana gratis bagi masyarakat yang ingin membaca buku-buku keagamaan, keorganisasian hingga pengetahuan umum. Dirinya pun berencana menggelar pelatihan peningkatan kompetensi pustakawan atau pengelola perpustakaan itu.
“Agar memudahkan komunikasi antar pustakawan, kami akan membentuk grub whatsapp khusus literasi. Dan dalam waktu dekat ini, kita akan memperbaiki database koleksi buku di taman pustaka,” katanya saat mengisi forum diskusi pegiat literasi.
Sementara itu, Ketua MPI PWM Jawa Tengah, Teguh Hadi Prayitno memimpin kopdar JurnalisMu menekankan pada tiga hal yang harus dilakukan Muhammadiyah. Yakni, mengupayakan perpustakaan hadir hingga ke pelosok negeri, menciptakan taman pustaka, dan menyiapkan program kerja agar perpustakaan itu terus berkembang dan berkelanjutan.
“Kita (MPI, Red) harus memajukan media yang dimiliki Muhammadiyah,” ujarnya.
Toh, dirinya ingin berita yang ditayangkan harus menarik dibaca, maupun dilihat. Karena itu, dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan uji kompetensi bagi jurnalis Muhammadiyah. Out put yang diharapkan, para jurnalis dipersyarikantan ini memiliki kompetensi, dan berkontribusi membesarkan organisasi yang didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Jogjakarta itu.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang, Jumari sepakat dengan penekanan program dari MPI itu. Dirinya menaruh harapan besar, MPI bisa menjaga marwah Muhammadiyah. “MPI harus bisa menjaga lalulintas komunikasi Muhammadiyah,” tandasnya yang mewakili PWM Jateng, Tafsir. (moa)