Tanggal 21 Mei 2018 status Gunung Merapi dinaikkan dari normal (level I) menjadi waspada (level II). Sejak peningkatan status Merapi tersebut, Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Jawa Tengah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi Merapi. Melalui rapat-rapat koordinasi MDMC kemudian menetapkan pembentukan Pos Koordinasi dan Komando Penanganan Darurat Merapi di Magelang, Klaten dan Boyolali. Pos koordinasi tersebut didukung oleh Pos Pelayanan yang didirikan berbagai kecamatan di kawasan lereng Merapi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Keterlibatan Muhammadiyah dalam penanganan darurat Merapi tersebut didasarkan pada dokumen Rencana Kontinjensi Merapi 2017 yang telah disusun oleh BPBD Propinsi Jawa Tengah bersama BPBD Magelang, Klaten dan Boyolali. Di dalam dokumen tersebut disebutkan tugas MDMC dalam berbagai segmen operasi yaitu : manajemen posko, evakuasi dan transportasi, kesehatan, logistik, dapur umum.
Dengan tugas-tugas tersebut, pos koordinasi yang didirikan hingga saat ini telah melaksanakan berbagai aktifitas antara lain dril manajemen posko, penetapan desa dampingan di lokasi sister village, sosialisasi perlindungan diri dengan masker kepada para siswa di kawasan terdampak dan melaksanakan koordinasi dengan berbagai stake holder yang ada untuk menyiapkan upaya-upaya antisipasi jika terjadi erupsi Merapi dalam skala yang besar. Dalam melaksanakan kerjanya MDMC melalui Pos Koordinasi dan Komando tersebut disupport sepenuhnya oleh Lazismu dan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) di masing-masing daerah.
Sementara untuk mengelola arus informasi selama kesiapsiagaan dan tanggap darurat, MDMC Jawa Tengah tengah membentuk media center. Pembentukan media center tersebut ditetapkan dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Naibul Umam Ketua MDMC Jawa Tengah Jum’at (8/6/2018) di pos pelayanan MDMC Kecamatan Dukun yang terletak di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Dukun. Naibul Umam menyampaikan bahwa media center ini nantinya akan menjadi corong berita seputar aktifitas tanggap darurat Merapi sehingga informasi yang beredar di masyarakat adalah informasi valid yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Media Center yang didirikan tersebut bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai penyedia tempat dan pengadaan berbagai fasilitas pendukung. Lebih lanjut Naibul Umam mengungkapkan dengan kerja sama ini diharapkan Universitas Muhammadiyah Magelang akan menjadi pusat informasi tentang Merapi yang menjadi rujukan bagi banyak pihak. (admin)