Suryagemilangnews.com, Jakarta — Program EdutabMu yang telah diluncurkan pada tahun 2021 lalu mendapatkan sambutan baik dari berbagai pihak. Kini, kerja sama program tersebut diperluas dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) pelaksanaan program EdutabMu 2022 antara Lazismu, The HEAD Foundation (THF), dan Enuma berlangsung di Gedung Pusat Muhammadiyah lantai 3, Jalan Cik Di Tiro 23, Kota Yogyakarta pada Senin (06/06).
Masing-masing pihak akan memberikan kontribusi terhadap program EdutabMu. Dana hibah yang disediakan oleh THF akan digunakan untuk lisensi aplikasi Sekolah Enuma. Lazismu akan menyiapkan seluruh kebutuhan dana pelaksanaan program EdutabMu tersebut mulai dari penyediaan tablet, insentif bagi guru dan pelaksana program serta biaya pelaksanaan lainnya seperti training dan monev. Sementara itu Enuma akan memastikan aplikasi Sekolah Enuma versi terbaru sudah terpasang di tablet dan tersedianya dukungan “troubleshooting” serta pembaharuan konten yang sesuai dengan konteks pendidikan terkini.
Mewakili Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Marpuji Ali dalam sambutannya menyambut baik adanya kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama ini merupakan bentuk kebajikan sebagaimana Muhammadiyah yang dalam setiap programnya tidak lepas dari berbagai kebajikan.
“Atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami menyambut baik adanya kerja sama yang pada hari ini ditandatangani antara Lazismu, The HEAD Foundation, dan Enuma dalam rangka untuk melaksanakan kegiatan yang terkait dengan masalah peningkatan mutu keunggulan pendidikan, khususnya di Muhammadiyah yang kita cintai ini. Perlu kami informasikan bahwa Muhammadiyah adalah sebuah gerakan Islam dalam rangka untuk kemanusiaan global, dalam rangka untuk keumatan. Oleh karena itu, di dalam Muhammadiyah, setiap program di dalamnya tidak lepas dari berbagai kebajikan,” sambutnya.
Marpuji Ali juga menegaskan, kehadiran Muhammadiyah yang sejak 1912 telah memperhatikan pendidikan anak-anak bangsa, anak-anak terlantar, anak-anak yang tidak terurus kesehatannya terus dirasakan hingga kini dan berkembang baik di seluruh Indonesia. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak The HEAD Foundation dan Enuma yang telah menjalin kerja sama dengan Lazismu dan berharap agar kerja sama ini dapat terus berlanjut di kemudian hari.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada The HEAD Foundation dan Enuma yang telah menjalin kerja sama dengan Lazismu dalam rangka untuk memajukan pendidikan di Muhammadiyah. InsyaAllah ini adalah amal kebajikan yang mulia. Sebagai manusia yang dilahirkan di muka bumi ini, yang kita cari adalah kemuliaan. Walaupun berbeda bangsa, kita harus ada kerja sama untuk mengisi dunia ini hingga menjadi bagus. Kita yakin bahwa kerja sama ini jika dikelola dengan baik akan menghasilkan manfaat yang besar. Kita berharap kerja sama ini ke depan tidak hanya terbatas kepada apa yang saat ini kita mulai, tetapi bisa dikembangkan dengan kerja sama yang lain untuk menuju kebajikan kita bersama,” harapnya.
Mahli Zainuddin, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menjelaskan, Lazismu dan Enuma menggandeng THF yang berkedudukan di Singapura untuk keberlanjutan program ini. “Sebagai bentuk keberlanjutan program EdutabMu, Lazismu dan Enuma kemudian menggandeng The HEAD Foundation (THF) yang bermarkas di Singapura untuk mendukung implementasi program melalui pemberian dana hibah sebesar SGD 400.000 selama dua tahun untuk penggunaan aplikasi Sekolah Enuma pada cakupan lebih luas yang meliputi beberapa provinsi luar Jawa, seperti Sumatera Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Sulawesi selatan yang direncanakan akan melibatkan 3.000 siswa sekolah yang sepenuhnya dikelola oleh Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah,” jelasnya.
Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Muarawati Nur Malinda juga mengemukakan bahwa dukungan yang diberikan oleh mitra internasional merupakan kepercayaan besar. “Ini adalah kepercayaan besar yang diberikan oleh mitra internasional, seperti The HEAD Foundation, melanjutkan kepercayaan yang diberikan oleh Enuma, Inc. kepada LAZISMU untuk mendukung program Edutabmu,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Wan Chang Da, CEO THF menyatakan bahwa pihaknya menyadari, kesenjangan sumber daya dan pandemi yang melanda dapat menghambat proses belajar mengajar. “Kami percaya pembelajaran anak usia dini adalah bagian terpenting dari perjalanan belajar setiap anak. Kami juga menyadari adanya kesenjangan sumber daya, terutama disrupsi yang tercipta akibat pandemi Covid-19. Itulah sebabnya kami mendukung Enuma untuk mengembangkan aplikasi Sekolah Enuma, dan kami juga mendukung beberapa LSM untuk meluncurkan aplikasi tersebut di berbagai komunitas yang kurang terlayani di Indonesia,” ucapnya.
Ia melanjutkan, kerja sama ini dapat menghasilkan dampak yang positif. “Kami berharap dukungan kami untuk Lazismu untuk sekolah Muhammadiyah akan membuahkan hasil positif yang akan mendorong lebih banyak donasi dan sponsor untuk membuat aplikasi Sekolah Enuma tersedia bagi lebih banyak anak,” harapnya.
Sooinn Lee, CEO Enuma, Inc. juga mengungkapkan kebahagiaannya dengan adanya kerja sama ini. “Kami senang Sekolah Enuma dapat mendukung guru-guru untuk memberikan pembelajaran individual yang lebih baik untuk setiap siswa melalui pelatihan dan keterlibatan anak-anak dalam aplikasi kami. Sangat menggembirakan untuk melihat Muhammadiyah dan Lazismu memimpin gerakan inklusi digital di sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Program EdutabMu tahap awal kemudian mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Sekolah yang terlibat pun mengharapkan bahwa aplikasi Sekolah Enuma dapat membantu meningkatkan capaian literasi dasar siswa dan meningkatkan “brand image” sekolah Muhammadiyah. “Banyak sekali sekolah yang menghubungi kami dan memohon untuk diikutsertakan dalam program EdutabMu lanjutan,” ungkap Abdulah Mukti, pengurus Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah sekaligus Manajer Program EdutabMu.
Sambutan positif terhadap program EdutabMu pada tahun 2021 juga ditegaskan oleh Kasiyarno selaku Penanggung Jawab Program EdutabMu yang juga merupakan Wakil Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. “Dari hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan program EdutabMu pada 2021, jelas sekali bahwa program tersebut memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran siswa, peningkatan kapasitas guru, bahkan jumlah siswa yang mendaftar di sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran mandiri berbasis Sekolah Enuma,” terangnya.
Program EdutabMu merupakan program Inovasi Sosial Lazismu pada bidang pendidikan dengan pelaksana program yaitu Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan menggunakan aplikasi Sekolah Enuma. Aplikasi ini dikembangkan oleh Enuma, Inc. yang berbasis di California. Dalam aplikasi Sekolah Enuma ini para siswa dapat belajar secara mandiri dengan bimbingan guru untuk tiga bidang pembelajaran, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika. Selain itu ada ratusan buku anak-anak yang dapat diakses melalui aplikasi ini tanpa jaringan internet atau nir internet. Program telah diluncurkan bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI pada 2021 yang meliputi 6 provinsi, 35 kabupaten, dan 47 sekolah dengan total penerima manfaat lebih dari 2.300 siswa.
Saat Program Edutabmu diluncurkan tahun lalu, Indonesia berbagai negara di belahan dunia lainnya baru saja berusaha keluar dari pandemi Covid-19. Para siswa harus belajar secara daring di luar sekolah, sementara itu banyak materi pembelajaran tidak dapat diakses karena ketergantungan pada internet. Selain itu, kualitas materi pembelajaran dan sumber daya guru yang dimiliki sekolah sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan adanya program Edutabmu yang didukung oleh aplikasi Sekolah Enuma, akselerasi pembelajaran diharapkan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, khususnya untuk mengantisipasi “learning loss” dan meningkatkan pencapaian literasi dasar buat siswa sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
_*[PR Lazismu PP Muhammadiyah]*_