SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG-Usai dibangun selama sebelas bulan, Klinik Utama PKU Muhammadiyah Grabag kini resmi beroperasi. Klinik tersebut dipersembahkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Magelang terutama warga Kecamatan Grabag. Kehadiran klinik itu juga memberikan pelayanan yang dapat menjangkau masyarakat menengah kebawah.
Launching Klinik Utama PKU Muhammadiyah Grabag terbilang istimewa. Selain diresmikan oleh Bupati Magelang juga dihadiri oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dua tokoh besar bidang kesehatan Agus Taufiqurrahman dan bidang hukum Busyro Muqoddas. Sebelum pengguntingan pita juga secara simbolis dilakukan ikrar dan penandatanganan wakaf.
Ketua Panitia Pembangunan PKU Muhammadiyah Grabag, H. Hadi Saputra mengungkapkan, sebelum peresmian telah dilakukan kegiatan pra launching selama sepekan. Diantaranya pelatihan pengelolaan ambulance, senam lansia, penyuluhan kesehatan, pengobatan dan khitanan massal. “Banyak masyarakat menengah kebawah belum menerima pelayanan kesehatan yang memadai. Kehadiran klinik ini semoga bisa membantu mereka,” tandasnya.
Ia menyampaikan berdirinya PKU Muhammadiyah Grabag tidak terlepas dari wakaf tanah seluas 1442 M². Terdiri dari 1022 M² tanah milik Badri dan 420 M² dari Suhadi Sudibyo. “Hadirnya PKU ini adalah anugerah dan amanah. Tangan saleh dari siapapun mereka yang memberikan bantuan berupa harta, tenaga, dan pikirannya,” katanya dalam sambutan.
Saat ini, lanjutnya, Klinik Utama PKU Muhammadiyah Grabag melayani UGD 24 jam, poliklinik dokter spesialis (penyakit dalam, anak, dan saraf. Selain itu juga melayani persalinan 24 jam, kesehatan ibu dan anak, laboratorium, apotek, fisioterapi, homecare, dan ambulans 24 jam. “Semoga mendukung layanan kesehatan masyarakat. Hari ini juga membuka layanan tanpa biaya,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari memproyeksikan, nantinya pengembangan klinik hingga menjadi rumah sakit. Ia juga menegaskan fasilitas kesehatan di Muhammadiyah tidak membeda-bedakan masyarakat tertentu. Baik golongan, agama, partai, hingga masyarakat kurang mampu. “Masuk sini (PKU) syaratnya hanya sakit,” tandasnya.
Pihaknya juga meminta dukungan bupati agar kedepannya perizinan mudah dalam proses pengembangan. Sehingga kebermanfaatannya lebih besar dan menyentuh masyarakat luas. Pihaknya juga telah menyiapkan lahan seandainya nanti bisa berkembang.”Semoga nanti pak bupati mengubah tanah hijau menjadi kuning. Insyaallah lebih menjadi lantaran masuk surga,” ucap Jumari dengan nada kelakar khasnya.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengapresiasi langkah Muhammadiyah dalam pembangunan di bidang kesehatan. Tumbuhnya fasilitas kesehatan tersebut bakal menyumbang kepada pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Terlebih berdirinya PKU Muhammadiyah Grabag berkat wakaf tanah warga sekitar. “Ada pesan dari beliau agar dapat mencetak sebuah amanah untuk kebermanfaatan bersama dan jangka panjang” tuturnya.
Ia menekankan, pengembangan PKU kedepannya hendaklah menuju digitalisasi. Sebab perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Mulai pendaftaran pasien secara on-line, rujukan melalui aplikasi, hingga data base hasil pemeriksaan pasien secara computerized. “Kecanggihan layanan itu sudah menjadi keharusan. Untuk menjawab tuntutan publik yang semakin kompleks melalui inovasi layanan,” ujarnya. Pihaknya juga menghimbau kepada para dokter selain pengobatan yang lebih penting ialah melakukan pencegahan supaya masyarakat terhindar dari penyakit. (arf)