SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) periode ke-3 di Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung .
Kegiatan tersebut diselenggarakan mengingat di masa pandemi Covod-19 ini, banyak pihak yang dirugikan dalam berbagai hal terutama ekonomi. Dalam pelaksanaannya, konsep kegiatan tersebut tidak jauh beda seperti KKN yang selalu dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7. Rencananya akan dilaksanakan dari bulan Mei hingga Agustus 2021.
Tim PPMT UNIMMA diketuai oleh Pristi Sukmasetya, S.Komp, M.Kom dan beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Teknik Program Teknik Informatika S1 yaitu Aldania Ginanjar Saputro, Bhagas Aji Pambudi , Herfian Rahman Dhika , M. Niamaskur , dan Yongki Pangestiaji.
Dalam kesempatan kali ini, PPTM bekerja sama dengan Komunitas Difabel Kabupaten Magelang. Alasan utama bekerjasama dengan Komunitas Difabel Kabupaten Magelang ini adalah dalam upaya memandirikan dan memberdayakan rekan-rekan difabel yang ada di Kabupaten Magelang.
Kegiatan ini disambut sangat baik oleh Pemerintah Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung beserta Koordinator Komunitas Difabel Magelang, Kasihan.
“Dengan adanya kegiatan ini Komunitas Difabel menjadi terbantu dan tercerahkan dengan pemanfaatan teknologi guna memasarkan produk-produk kerajinan yang dibuat oleh rekan-rekan di komunitas difabel,” Kata Kasihan.
Adapun fokus dalam kegiatan ini adalah pengembangan wirausaha komunitas difabel kabupaten magelang dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan digital marketing.
Beberapa program kerja yang memang memiliki fokus pada peningkatan pemasaran produk kerajinan komunitas Difabel yaitu branding, packaging dan digital marketing.
Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan nilai jual produk kerajinan rekan-rekan komunitas difabel. Selain memiliki harga jual yang bersaing, diharapkan dapat dikenal masyarakat luas dengan adanya branding, packaging yang menarik serta penjualan produk secara online melalui aplikasi marketplace.
“Harapannya bisa meningkatkan kemampuan rekan-rekan difabel dalam memanfaatkan peran teknologi untuk memasarkan produk kerajinan yang ada dan tentunya membumikan karya-karya rekan-rekan di komunitas Difabel,” ujarnya.
Ia juga berharap terselenggaranya PPMT memberikan kebermanfaatan yang besar dan bisa berkesinambungan. “Terbatas bukan berarti tidak bisa berdaya dan berkarya”, tutur Pristi sembari memotivasi para difabel. (Bal)