Suryagemilangnews.com, Palu. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia dalam tanggap bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi Palu, Donggala serta Sigi telah menetapkan Universitas Muhammadiyah Palu sebagai Pos Koordinasi atau posko utama.
Seiring dengan makin bertambahnya jumlah relawan Muhammadiyah yang dikirim dari berbagai wilayah di Indonesia dan berdasarkan hasil assesment yang telah dilakukan maka diputuskan untuk mendirikan 8 pos pelayanan (posyan) yang tersebar di berbagai titik.
Ke delapan posyan tersebut adalah di Universitas Muhammadiyah Palu (langsung ditangani poskor), Bobo dan Sidera di Kabupaten Sigi, Lumbodolo dan Masaingi di Kabupaten Donggala, Tanamodindi, Pengawu dan Pantoloan di Palu. Secara resmi pendirian posyan dan penempatan para relawan dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Oktober 2018 dan sudah mulai melaksanakan berbagai layanan untuk warga terdampak.
Salah satu aktifitas relawan MDMC yang berada di posyan desa Bobo Kec Dolo Barat Kabupaten Sigi adalah melakukan pengecekan rekahan yang ada di bukit belakang desa Bobo. Pengecekan ini dilakukan setelah mendapat laporan dari warga terkait adanya rekahan di sisi bukit setelah terjadi gempa di Kabupaten Sigi.
Aris, relawan lokal mengatakan bahwa rekahan tersebut bertambah lebar dan dalam dari terakhir dia melihat hari Kamis, 11 Oktober 2018 yang lalu. “Retakan hari ini bertambah semakin lebar dan dalam, beberapa pohon Kamis kemarin masih berdiri, dan pagi tadi roboh karena akarnya terangkat akibat pergeseran tanah.” terang dia.
Selain melakukan pengecekan tanah bergeser, tim MDMC beserta warga juga melakukan pemetaan dan pemasangan early warning system sederhana dengan sistem tali kenceng kendo.
“Kami memasang alat sederhana antar dua pohon yang terlewati oleh rekahan dan akan melakukan monitoring setiap 2 hari sekali, jika tali yang kami pasang semakin kencang, maka dapat pastikan ada tambahan rekahan” tutur Huda, relawan dari MDMC Jateng.
Edukasi terhadap warga juga dilakukan oleh tim MDMC terkait dengan ancaman baru ini, setiap malam, warga juga berjaga. Hujan juga sudah mulai mengguyur desa Bobo dalam tiga hari ini. (jap/hkn)