Suryagemilangnews.com, Magelang – Raut kebahagiaan dan rasa syukur tak bisa disembunyikan dari wajah Sudarmanto. Pasalnya, baru-baru ini rumahnya telah menjalani proses renovasi atau bedah rumah.
Kantor Layanan (KL) LazisMu Srumbung menjadi penanggung jawab dalam proses bedah rumah di kediaman Sudarmanto dengan putra bungsunya Muhammad Wiyanto yang merupakan anggota Kokam .
Bedah rumah tersebut merupakan program tahunan LazisMu Kabupaten Magelang yang bekerja sama dengan pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magelang dan dikoordinir oleh Kokam. Ini adalah kedua kalinya Lazismu menjalankan program bedah rumah yang sebelumnya sudah terealisasi di Kecamatan Mungkid.
Dalam pelaksanaanya, peletakan batu pertama pada tanggal 20 Juni 2021. Proses bedah rumah dibantu oleh Pemuda Muhammadiyah, Kokam, dan MDMC Cabang Srumbung terhitung dari tanggal 4 juli 2021
Keinginan Sudarmanto untuk membangun rumah layak huni sebenarnya sudah ada sejak dulu. Namun, usahanya dalam mengumpulkan uang sedikit demi sedikit belum bisa digunakan untuk merenovasi rumah.
“Kalau saya sendiri, sudah mengumpulkan sedikit demi sedikit, tapi memang belum bisa untuk merenovasi rumah,” kata Sudarmanto saat ditemui dirumahnya, Kamis (15/07/2021).
Warga RT 01 RW 02 Dusun Cungkup, Desa Banyuadem, Kecamatan Srumbung, ini mengaku bahwa rumah sebelumnya terbuat dari pagar bambu seperti rumah cara desa pada umumnya. Selain itu merasa bersyukur dan terimakasih karena sudah dibantu.
“Terimakasih sudah dibantu, sangat berterimakasih sekali. Saya tidak mengira kalau akan begini,” tuturnya.
Sementara itu, menurut keterangan putra bungsunya, Wiyanto menerangkan bahwa sebenarnya ada dua nominasi penerima program bedah rumah. Namun, dikarenakan calon penerima meninggal dunia, lantas bantuan bedah rumah tersebut dialihkan kepada Wiyanto.
“Kebetulan Kemarin kan yang mau dapat itu nominasinya dua orang, saya sama Alm. Suraji, akan tetapi qadarullah mas Suraji meninggal, menurut medis disebabkan oleh covid-19 sekitar 3 bulan yang lalu,” kata Wiyanto
“Alhamdulillah, saya bersyukur kepada teman-teman, sehingga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, terutama kepada Allah yang telah membuka pintu hati teman-teman untuk membantu sesama,” sambungnya.
Wiyanto berharap perlunya program ini berjalan berkesinambungan. karena ternyata banyak teman-teman, anggota, simpatisan, keluarga besar dari persyarikatan dari segi ekonomi memang sangat membutuhkan. Bukan berarti mengasihani akan tetapi sebagai bentuk kepedulian atas sesama.
Meskipun ditengah lonjakan kasus Covid-19 dan diberlakukan PPKM, Komandan Kokam Kabupaten Magelang, Irfan Widi Susetyo tetap menaruh rasa optimis yang tinggi untuk menyelesaikan program bedah rumah tersebut berjalan dan selesai tepat waktu.
Konsentrasi rekan-rekan Kokam di Srumbung agak terpecah dan belum bisa maksimal. Hal itu dikarenakan bersamaan dengan pembangunan pondok tahfidz di Srumbung dan masih mempunyai program yang harus diselesaikan.
“Harapan untuk keluarga Muh Wiyanto semoga program ini bermanfaat. Kehadiran LazisMu, rekan-rekan Kokam, dan eleman Muhammadiyah yang lain bisa dirasakan serta bagi seluruh masyarakat, tidak hanya keluarga Mas Muh Wiyanto. Sesuai dengan tagline LazisMu “memberi untuk negeri,” pungkas Irvan.
Meskipun proses bedah rumah sudah berjalan, kendala dalam segi biaya tukang masih menjadi persoalan. Jika ditaksir, jumlah kekurangan dana mencapai 10-20 juta. Dari Lazismu sendiri, mengacu pada program bedah rumah pemerintah menganggarkan maksimal 15 juta. Sementara itu dari Cabang Srumbung sudah terkumpul 7 juta lebih dan sisa kekurangan kebutuhan dana dipenuhi oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang.(bal)