SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Muhammadiyah Kabupaten Magelang. Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Asroni meninggal dunia pada Jumat (8/10) sekitar pukul 04.00 WIB.
Asroni menghembuskan nafas terakhir di RS Aisyiyah Muntilan pada usia 55 tahun. Ia meninggalkan istri dan satu anak. Menurut keterangan medis, Ia meninggal karena sesak nafas dan lemah jantung. Jenazahnya disemayamkan di komplek pemakaman Dusun Dukuh, Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun.
Kabar tersebut diketahui oleh Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Budi Setiawan. Ia langsung hadir dirumah duka dan mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir Asroni. Dalam sambutannya, Budi Setiawan menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Asroni.
“Kami (MDMC) menyaksikan perjuangan kemanusiaan Beliau. Semoga semua amal tersebut akan menemaninya menghadap Allah SWT,” ucap Budi.
Ia mengenal Asroni sebagai sosok teladan bagi KOKAM, MDMC, dan Angkatan Muda Muhammadiyah. Perjuangan terhadap persyarikatan tidak pernah terputus hingga akhir hayatnya.
Mewakili keluarga besar Muhammadiyah, Jumari Ketua PDM Kabupaten Magelang, juga merasa kehilangan figur teladan. Menurutnya sosok Asroni mendakwahkan agama Islam tidak secara lisan, namun melalui amal nyata.
“Apa yang dilakukan Beliau sungguh bermakna. Semua ada batasnya, pagi tadi adalah batas perjuangannya,” kata Jumari.
Dalam waktu dekat Jumari akan segera menunjuk pengganti Asroni selaku Ketua MDMC Kabupaten Magelang. Ia juga menyampaikan segala yang terkait dengan MDMC, sementara dikonsultasikan dengan pimpinan daerah.
Rekan dekat Asroni, Ketua MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Naibul Umam Eko Sakti, mengaku belajar banyak dari almarhum. Ia adalah seorang pejuang muslim yang kesabarannya luar biasa.
“Di tahun 2010 saat putrinya sakit hingga meninggal, Beliau masih memberikan waktu, tenaga, pikiran, bahkan hartanya untuk membantu korban erupsi Merapi,” kenang laki-laki yang kerap disapa ndan Umam.
Begitu pula kesaksian beberapa relawan Muhammadiyah di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Dukun yang selama ini dekat dengan Asroni. Mereka mengungkapkan hal senada, Asroni selama ini telah mendedikasikan hidupnya untuk berjuang di Muhammadiyah dan urusan kemanusiaan.
“Selama ini, yang dipikirkan Pak Asroni Malam adalah kemajuan Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Dukun. Malam sebelum meninggal (07/10), Beliau masih menelpon beberapa rekan AMM, membicarakan masalah pembelian tanah untuk SMK Muhammadiyah Dukun,” ungkap Agiv, kader Pemuda Muhammadiyah Dukun.
Tolani, anggota Kokam Dukun sangat merasa kehilangan sosok Asroni. “Saya berasal dari keluarga Muhammadiyah, tetapi Pak Asroni lah yang berjasa memuhammadiyahkan saya,” kata Tolani. (bal/spr)