SURYAGEMILANGNEWS.COM, MAGELANG – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Profesi Ners dan D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) dinyatakan 100% kompeten dalam Ujian Kompetensi (UKOM). Capaian tersebut membuat Dekan Fikes bangga dan bersyukur. Pasalnya, tiga strategi yang telah disiapkan sejak awal tidak sia-sia.
Dekan Fikes Unimma Heni Setyowati E R mengaku bangga dan bersyukur. Ia menyebut, pencapaian ini berkat sinergi dan kerja keras antara dosen dengan mahasiswa.
Heni membeberkan tiga strategi menghadapi UKOM tahun ini dengan predikat 100% kompeten. Pertama, didukung oleh dosen yang berkompeten di bidangnya.
Sehingga memberikan pembelajaran yang berkualitas bagi mahasiswa
Kedua, mahasiswa dibiasakan dengan soal-soal yang diujikan di UKOM. Diberikan pembekalan berupa masing-masing mata ajar, try out internal, tryout eksternal baik tingkat regional maupun nasional. Sehingga mahasiswa menjadi familiar dengan soal ujian.
“Try out D3 Keperawatan sampai 6 kali. Sedangkan dari Ners sebanyak 5 kali. 3 dari internal dan 2 dari eksternal. Baik dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) maupun Asosiasi Institusi Pendidikan Ners milik Muhammadiyah dan Aisyiyah,” kata Heni di Gedung Rektorat Unimma pada Sabtu (2/10).
Ketiga, didukung dengan laboratorium CBT sendiri. Berlokasi di Unimma dan berkapasitas 110 unit PC yang siap digunakan untuk UKOM.
“Sebelumnya, kita ikut perguruan tinggi lainnya. Dulu di Jogja dan semarang. Alhamdulillah sekarang bisa melaksanakan UKOM secara mandiri,” ungkap Heni.
Ia juga mengungkapakan bahwa adanya laboratorium komputer UKOM, mempengaruhi mental para mahasiswa. “Secara mental mereka merasa tenang karena di tempat sendiri, tidak lelah karena harus jauh-jauh ke Jogja dan Semarang,” tambahnya.
Tujuan dilaksanakan UKOM untuk menjamin dan membuktikan bahwa lulusan yang dihasilkan itu kompeten atau tidak dibidangnya. Jika dinyatakan lulus dan kompeten, mahasiswa dapat mengantongi Surat Tanda Registrasi (STR).
“Lulus Ujian Kompetensi merupakan syarat mahasiswa dalam memperoleh STR. Selain memiliki ijazah dan skill, STR memberi keterangan legal. Artinya sudah dianggap kompeten sehingga dapat bekerja sebagai perawat,” ujar Kaprodi Ilmu Profesi Ners Priyo.
Mahasiswa dapat melaksanakan UKOM jika telah dinyatakan lulus ujian internal dari institusi. Tahun ini peserta UKOM sebanyak 23 mahasiswa Prodi Ilmu Profesi Ners dan 51 mahasiswa D3 Keperawatan.
Adapun materi yang diujikan seluruh mata ajar yang ada di keperawatan dan ners.
Dinyatakan 100% kompeten dalam UKOM sudah 2 kali sejak tahun 2020. Kedepannya, pihak Fikes bertekad mempertahankan capaian tersebut. Lebih penting lagi Heni menyebutkan bahwa, mahasiswa dapat pekerjaan sesuai dengan profesi.
Fikes Unimma juga menjalin kerja samadengan Dunia Usaha Dunia Industri DUDI. Kerjasama dilakukan untuk kepentingan pendidikan dan pengabdian. Diantaranya RSU Tidar, RSU Muntilan, PKU Muhammadiyah Temanggung, dan RSJ Soerojo Magelang.
Selain itu juga bekerjasama dengan Puskesmas Mertoyudan 1, Puskesmas Kota Mungkid, dan Puskesmas Magelang Selatan sebagai pencapaian untuk pembelajaran keperawatan komunitas. MDMC juga dilibatkan oleh Fikes Unimma dalam penanganan keperawatan bencana.
“Alhamdulillah saat ini baru meluluskan 7 angkatan, namun sudah meloloskan 5 alumni yang diterima di Jepang sebagai perawat,” Pungkas Priyo.
Priyo berharap, kedepan kompetensi lulusan selalu meningkat dan semangat bekerja diluar negeri bertambah. Mengingat peluang terbuka sangat lebar. Melalui pembekalan yang berkualitas, selain diterima di tingkat nasional juga dapat diterima di pasar Internasional.(Bal)