SURYAGEMILANGNEWS.ID, Magelang – Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah (SKBM) Kabupaten Magelang sukses dihelat, di Lapangan drh Soepardi, Sawitan. Acara ini dihadiri 10 ribu warga Muhammadiyah di Kabupaten Magelang. Juga dimeriahkan puluhan stand pameran multi produk dari amal usaha Muhammadiyah (AUM).
Menariknya, SKBM kali ini dibarengi dengan kegiatan Musyawarah Daerah (Musyda) ke-8 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang. Maka tidak heran, 32 calon anggota PDM Kabupaten Magelang Periode Muktamar ke-48 dikenalkan di panggung SKBM, Sabtu, (6/5/2023). Setelah itu, mereka akan mengikuti musyda dan rapat pleno, sampai penetapan Ketua PDM Kabupaten Magelang terpilih diumumkan, Minggu, 7 Mei 2023, di Kampus Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma).
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Magelang Jumari menyebut, SKBM menjadi momentum warga Muhammadiyah saling bertemu, bersilaturahmi. Sekaligus menjadi wadah bagi persyarikatan Muhammadiyah mengekspresikan diri melalui karya-karya potensial mereka. “Muhammadiyah memberi panggung untuk itu,” ucapnya di sela acara.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Prof Dr HM Abdul Fattah Santosa menambahkan, di Jawa Tengah sudah ada tujuh daerah yang melaksanakan SKBM. Meliputi Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, Kabupaten Magelang. “Ini termasuk awal (melaksanakan SKBM, Red),” ujarnya.
Menurut Fattah, SKBM memiliki manfaat yang luas bagi penguatan organisasi Muhammadiyah. Apalagi SKBM dilaksanakan bersamaan dengan musyda. Menurutnya, musyda adalah periodisasi pergantian pimpinan yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Dimulai dari Muktamar, musyawarah wilayah, kemudian musyda, kemudian diikuti cabang sampai ranting.
“Di Muhammadiyah itu pimpinan adalah masalah amanah. Maka bagi yang menerima amanah itu akan melaksanakannya. Bagi yang tidak, masih ada majelis dan lembaga. Tidak harus (menjabat, Red) dipimpinan harian. Jadi banyak cara untuk mengabdi dan bermuamalah di Muhammadiyah,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Panitia SKBM Sularta menyebutkan, SKBM ini menjadi acara milik semua warga Muhammadiyah. Pelajar Muhammadiyah mendapat porsi besar untuk tampil menjadi pengisi acara. “Yang beda di tahun ini ada tari Gambyong dan penampilan Tapak Suci secara kolosal,” kata dia.
Setidaknya ada 200 pelajar SMP dan SMA menarikan tari Gambyong. Kemudian penampilan dari 220 pelajar Muhammadiyah yang tergabung dalam perguruan seni beladiri Tapak Suci putra dan putri. Menurut Sularta, tari kolosal dan penampilan Tapak Suci itu juga memiliki pesan khusus. Yakni mencerminkan kebersamaan bagaimana amal usaha Muhammadiyah (AUM) bergerak bersama-sama memajukan Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.
“Mereka antusias untuk menampilkan yang terbaik dan mereka latihan menari hanya sepuluh kali latihan,” imbuhnya.
Hadir dalam acara SKBM dan pembukaan Musyda ke-8 PDM Kabupaten Magelang, Bupati Magelang Zaenal Arifin dan istrinya Christanti Zaenal Arifin, serta Sekda Kabupaten Magelang. (puts)